Ntvnews.id, Jakarta - Pengiriman bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera dilakukan secepat mungkin.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin bahwa bantuan yang datang di setiap posko akan didistribusikan dalam waktu kurang dari 2x24 jam. Dengan begitu, bantuan dapat segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
"SOP (Standar Opersional Prosedur) kami itu tidak ada barang yang datang tinggal lebih dari 2x24 jam. Semua pasti langsung terdistribusi. Jadi laju distribusi kita di setiap posko itu di atas 80 persen," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.
Sebagai contoh, Posko Halim Perdanakusuma telah mendistribusikan 97 persen bantuan yang diterima. Sebanyak 1.526 ton bantuan sudah terkirim.
"Secara umum, logistik dari Posko Halim saja dalam satu bulan ini sudah menerima 1.500 ton dan mengantarkan 1.526 ton dengan laju distribusi persentase itu 97 persen," ujar Abdul.
Baca Juga: Helikopter Terus Terjang Daerah Terisolasi Aceh, Ribuan Ton Beras dan Logistik Tiba
Baca Juga: Petugas Terus Suplai Logistik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah Menggunakan Motor Trail
Di Posko Iskandar Muda, total bantuan yang masuk sampai saat ini mencapai 1.341 ton. Sebanyak 1.000 ton sudah didistribusikan.
"Untuk Iskandar Muda ini sudah masuk 1.341 ton dan sudah terdistribusi 1.000 ton sehingga laju distribusi logistik 80,93 persen," Abdul mengungkapkan.
Di posko-posko bantuan lainnya pun, laju distribusi logistik sudah di atas 80 persen. Misalnya Posko Silangit di Sumatra Utara yang sudah mendistribusikan 98,2 persen dari bantuan yang masuk.
"Untuk Sumatera Utara ini Posko Silangit itu laju distribusi kita 98,2 persen, dan Sumatera Barat itu 93,5 persen," ucapnya.
Tak hanya distribusi bantuan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam penanganan bencana sejak hari pertama kejadian, mulai dari evakuasi korban hingga pemulihan berbagai layanan publik.
Selain upaya tanggap darurat, pemerintah juga tengah mempersiapkan fase rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kembali aktivitas kehidupan masyarakat.