Uskup Agung Jakarta: Rentetan Bencana Jadi Panggilan Pertobatan Ekologis Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Des 2025, 12:31
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (tengah) memimpin Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025) yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan Natal yang digelar Gereja Katedral selama Hari Raya Natal. ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (tengah) memimpin Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025) yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan Natal yang digelar Gereja Katedral selama Hari Raya Natal. ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menilai rangkaian bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia merupakan peringatan serius bagi bangsa untuk melakukan pertobatan ekologis secara nasional.

Dalam konferensi pers Hari Raya Natal 2025 yang berlangsung di Gereja Katedral Jakarta, Kamis, 25 Desember 2025, Kardinal Suharyo menegaskan bahwa bencana alam tidak dapat dipandang semata-mata sebagai fenomena alamiah. Menurutnya, berbagai peristiwa tersebut juga memiliki keterkaitan erat dengan perilaku manusia yang merusak lingkungan hidup.

Ia menyampaikan bahwa konteks perayaan Natal tahun ini tidak dapat dilepaskan dari situasi kebencanaan yang dialami masyarakat di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Daerah-daerah tersebut mengalami dampak besar akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November lalu.

Menurut Suharyo, pertobatan ekologis perlu dimaknai sebagai perubahan cara pandang serta pola hidup manusia agar lebih bertanggung jawab dalam memperlakukan alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan.

Baca Juga: Kardinal Suharyo: Natal Jadi Momentum Pemulihan Keluarga di Tengah Tantangan Zaman

“Kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana harus menjadi refleksi bersama tentang apa yang perlu dibenahi dalam cara kita memperlakukan alam,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pertobatan ekologis tidak selalu harus diwujudkan melalui langkah besar, melainkan dapat dimulai dari tindakan-tindakan sederhana dan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Upaya tersebut antara lain dengan mengurangi sampah, menggunakan sumber daya secara bijaksana, serta membiasakan gaya hidup yang tidak berlebihan sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap lingkungan.

Melalui pesan Natal tahun ini, Suharyo berharap seluruh elemen bangsa dapat terdorong untuk bersama-sama menjaga dan merawat alam demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang. Ia juga menekankan pentingnya kejujuran dan tanggung jawab para pemimpin yang sedang menjalankan roda pemerintahan dalam mewujudkan kebaikan bersama.

"Siapa yang menandatangani izin menebang hutan atau yang menandatangani jangan lah wani piro? Nah itukan membahayakan. Yang kaya merusak hutan, korbannya rakyat miskin. Korbannya saudari-saudara yang kita tidak memiliki kekuasaan. Melalui semangat kelahiran juru selamat Keuskupan Agung Jakarta berharap kepada para pemimpin bekerja sebaik-baiknya mewujudkan kebaikan bersama," kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo. 

(Sumber: Antara)

x|close