Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tiga siklon yang terpantau berada di sekitar wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Faisal saat memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta. Ia menyebutkan tiga sistem tersebut terdiri atas Siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S.
“Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama, Siklon Bakung,” kata Faisal.
Ia menjelaskan bahwa Siklon Bakung berkembang di wilayah barat daya Lampung dan saat ini bergerak menjauhi Indonesia. Namun, berdasarkan pemantauan BMKG, intensitas siklon tersebut meningkat dari kategori 1 menjadi kategori 2. Faisal mengingatkan bahwa Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya memicu cuaca ekstrem di wilayah Sumatera hanya tercatat berada pada kategori 1.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025–2026, Prabowo Minta BMKG Perkuat Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
BMKG memprakirakan Siklon Bakung berpotensi bergerak mendekati wilayah Indonesia sehingga akan terus dipantau secara intensif dalam dua hingga tiga hari ke depan. Ia berharap siklon tersebut tidak memasuki wilayah Indonesia dan tidak berdampak pada peningkatan curah hujan.
“Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan mempengaruhi curah hujan,” tuturnya.
Selain itu, Faisal menyebutkan bahwa bibit siklon 93S terpantau berada di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, sementara bibit siklon 95S terdeteksi di selatan Papua.
Menurutnya, keberadaan siklon dan bibit siklon tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi, serta meningkatkan risiko gelombang tinggi di perairan sekitar Indonesia.
“Kami sudah menyampaikan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas, untuk masyarakat tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi,” tegasnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami di Lampung pada 3–9 Desember?
Faisal juga menegaskan bahwa Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) sebagai “Tropical Cyclone Warning Center”.
Dalam menjalankan peran tersebut, Indonesia terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sejumlah negara, seperti Australia, Jepang, dan India, untuk memantau perkembangan Siklon Tropis Bakung yang saat ini bergerak mendekati wilayah Indonesia.
"Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember dia (siklon Bakung) masuk ke kategori 3, dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya, tapi turun lagi ke kategori 2 dan sekarang harapannya sudah mendekat ke kategori 1," katanya.
(Sumber : Antara)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani (tengah atas) memberi laporan kepada Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. ANTARA/Fathur Rochman (Antara)