Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait insiden kecelakaan yang melibatkan mobil pengantaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, Dadan menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan satu unit kendaraan pengantaran MBG yang kehilangan kendali setelah pengemudi utamanya mengalami kondisi sakit.
"Saya ingin melaporkan terkait dengan kejadian insiden kemarin di mana ada satu mobil pengantaran yang menabrak pagar dan kemudian masuk di SD Cilincing, dan ini disebabkan karena sopir utama sakit," kata Dadan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Ia mengungkapkan bahwa karena pengemudi utama sakit, pihaknya kemudian menghubungi pengemudi pengganti pada pukul 03.00 WIB untuk melaksanakan tugas distribusi MBG.
Baca Juga: Kepala BGN: Dua Korban Masih Dirawat Intensif, SOP Sopir Diperketat
Namun, Dadan menyebutkan bahwa pengemudi pengganti tersebut tidak berada dalam kondisi fisik yang optimal saat bertugas sehingga insiden kecelakaan tidak dapat dihindari.
"Kelihatannya dalam kondisi kurang prima, dan tetap bekerja untuk melayani dan timbul kejadian," ucap dia.
Dadan menuturkan bahwa dalam peristiwa tersebut tercatat sebanyak 22 orang mengalami cedera. Setelah dilakukan observasi medis selama kurang lebih enam jam pada hari yang sama, sebanyak 10 siswa dinyatakan dalam kondisi stabil dan diperbolehkan pulang.
Sementara itu, delapan siswa serta satu orang guru harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Koja, sedangkan tiga siswa lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Cilincing.
"Hari ini tersisa empat yang dirawat di RS Koja dan satu yang dirawat di Cilincing karena keadaan baik," ucapnya.
Baca Juga: BGN Pastikan Korban Insiden di SD Cilincing Mendapat Perawatan Terbaik
Ia juga menyampaikan bahwa terdapat satu siswa yang harus dirawat di ruang perawatan intensif anak (PICU) akibat mengalami fraktur pada bagian wajah dan telah menjalani tindakan operasi selama kurang lebih lima jam.
Dadan mengatakan bahwa hingga saat ini, siswa tersebut masih dalam tahap pemulihan dan mendapatkan penanganan medis intensif dari tim dokter spesialis.
"Ditangani oleh tiga orang dokter spesialis, dari dokter spesialis anak, bedah saraf, dan termasuk juga bedah plastik," kata dia.
(Sumber : Antara)
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memberi laporan kepada Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. ANTARA/Fathur Rochman (Antara)