Danrem Lilawangsa Bantah TNI Rampas Bantuan Bencana Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 11:30
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melepas keberangkatan bantuan Kementan Peduli pengiriman tahap II untuk percepatan penanganan bencana di Sumatera. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melepas keberangkatan bantuan Kementan Peduli pengiriman tahap II untuk percepatan penanganan bencana di Sumatera.

Ntvnews.id, Jakarta - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, membantah keras tudingan yang menyebut prajurit TNI merampas bantuan bencana.

Ia menegaskan, informasi tersebut tidak benar dan bertolak belakang dengan fakta di lapangan, karena TNI justru bertugas mengamankan bantuan agar dapat disalurkan kepada masyarakat yang terdampak secara langsung.

“Saya Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, membantah keras atas tuduhan kepada anggota TNI, merampas bantuan yang ada. Salah itu,” kata Kolonel Inf Ali Imran, di Lhokseumawe, Aceh, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.

Ia menjelaskan, pengamanan bantuan yang turun dari pelabuhan dilakukan berdasarkan perintah Menko Polkam dan BNPB. Logistik tersebut dibawa ke Korem 011/Lilawangsa yang telah ditetapkan sebagai Posko Bencana oleh BNPB, sebelum kemudian didistribusikan ke wilayah terdampak.

“TNI hanya menjalankan tugas membantu mengangkat bantuan dari pelabuhan ke posko terpadu yang dipimpin oleh BNPB, kemudian bantuan ini akan didistribusikan ke wilayah-wilayah,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Minta Penanganan Bencana Sumatera Dipercepat

Kolonel Ali Imran menegaskan, seluruh proses pengambilan dan penyaluran bantuan dilakukan secara terbuka dan tercatat. Setiap barang yang masuk dan keluar didata dengan jelas, serta melibatkan keuchik, camat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Mekanisme ini diterapkan agar bantuan benar-benar diterima secara adil dan merata oleh masyarakat.

“Biar kita bisa mendata dengan jelas, desa mana yang sudah dapat dan mana yang belum,” katanya.

Ia menambahkan, pendataan tersebut penting untuk mencegah ketimpangan distribusi. Jangan sampai ada desa yang mengklaim belum menerima bantuan, padahal sudah berulang kali mendapatkannya, sementara desa lain justru belum tersentuh.

“Jangan sampai terjadi ada desa yang tidak mendapatkan bantuan, misal, ada desa yang mengaku belum dapat bantuan, namun setelah dicek, ternyata sudah berulang kali dapat, sedangkan masih ada desa lain yang belum dapat bantuan, jadi kita atur dengan jelas,” ujarnya.

Danrem juga menepis anggapan adanya niat merampas bantuan. Sejak bencana terjadi, kata dia, TNI terus bekerja membantu masyarakat hingga masa pemulihan.

“Ya, tidak ada niat kami untuk merampas, saya sudah tiga minggu jungkir balik nih, saya orang Aceh, tidak mungkinlah, saya mau merampas bantuan untuk masyarakat saya sendiri,” tegasnya.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut diperuntukkan bagi wilayah terdampak di 12 kabupaten/kota, termasuk daerah yang masih sulit dijangkau dan didistribusikan melalui jalur udara.

Baca Juga: Pembalap Awhin Sanjaya Meninggal Dunia Usai Kecelakan di Final Sumatera Cup Prix

“Bahkan saya perintahkan Dandim Aceh Utara, akan membawa secara estafet sampai ke kilometer 42. Sekarang dari Bener Meriah sudah banyak turun untuk mengambil bantuan,” ujarnya.

Kolonel Ali Imran juga menyinggung insiden pembegalan kapal pengangkut bantuan di tengah laut beberapa hari lalu. Ia menegaskan tidak ingin kejadian serupa terulang karena berpotensi menimbulkan fitnah.

“Jadi biar jelas siapa yang mengambil, dan fitnah itu. Kejadian berapa hari kemarin, padahal turut membawa bantuan dengan kapal ada TNI, tetapi dia masih berani, dengan mengatas namakan seseorang, terus ambil. Itu tidak boleh,” katanya.

Ia menekankan, bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat, kementerian terkait, serta para relawan dan donatur, bukan milik pribadi siapa pun. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu tidak benar.

“Kita minta kepada masyarakat untuk mengerti dan bersabar, kita sedang mengalami bencana dan berupaya agar cepat pemulihan,” ujarnya.

“Apalagi kita orang Aceh, mayoritas agama Islam, memfitnah orang lain itu dosa. Keinginan kita bersama, penyaluran bantuan tepat sasaran langsung kepada korban,” demikian Kolonel Ali Imran.

x|close