Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmika Embung Lapangan Merah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Desember 2025.
Infrastruktur pengendali banjir ini kini tampil dengan wajah baru yang lebih tertata, modern, dan multifungsi, sekaligus menjadi ruang publik yang nyaman bagi warga. Pramono menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pengelolaan embung.
“Hari ini kita menjadi saksi bahwa Embung Lapangan Merah resmi dapat dimanfaatkan dan digunakan. Saya berharap kita tidak hanya mampu membangun, tetapi juga merawatnya dengan baik. Tempat ini sangat strategis, berbatasan dengan Universitas Indonesia dan Kota Depok, sehingga perannya luar biasa,” ujar dia.
Ia mengungkapkan bahwa embung ini dirancang khusus untuk mengatasi banjir di wilayah Jagakarsa serta sebagian area Depok. Dengan catchment area seluas 87 hektare, embung ini mampu mengurangi potensi banjir sebesar 35 hingga 50 persen.
“Embung ini akan mengurangi potensi banjir di kecamatan ini sekitar 35 hingga 50 persen. Dengan catchment area seluas 87 hektare, dampaknya sangat signifikan,” papar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebelum embung hadir, tiga RW-RW 15, 16, dan 18,sering terdampak banjir. Kini, keberadaan embung diharapkan mampu meminimalkan genangan di kawasan tersebut secara signifikan. Pramono menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam memperluas pembangunan embung sebagai solusi pengendalian banjir sekaligus penyedia ruang terbuka hijau (RTH).
Baca Juga: Menteng Dalam Punya RPTRA, Pramono: Semoga Memberi Manfaat Bagi Kita Semua
Pramono Anung (Humas DKI)
“Saya meminta seluruh wilayah di Jakarta memanfaatkan embung dengan baik. Selain membangun lebih dari 300 RPTRA, kami juga mendorong PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menemukan sumber-sumber air baru yang bisa dijadikan tampungan. Jumlah embung yang akan dibangun akan kami sampaikan pada waktunya,” ujarnya.
Embung Lapangan Merah memiliki karakteristik teknis berikut; luas penampang basah 4.945 meter persegi, kedalaman 4 meter, kapasitas tampungan 9.890 meter kubik, catchment area 87,55 hektare, efektivitas pengurangan genangan 35-69 persen, termasuk di Jalan Kesatuan dan Jalan Lapangan Merah 3 antara 35 hingga 69 persen.
Pembangunan embung dimulai tahun 2023, sementara penataan arsitektur lanskap berlangsung pada 20 Juni–16 November 2025.
Selain menjadi infrastruktur pengendali banjir, embung ini kini hadir sebagai ruang publik yang hijau dan teduh. Area ini dilengkapi berbagai fasilitas untuk rekreasi dan aktivitas warga, seperti outdoor gym, area bermain anak, jogging track, saung terapung, area batu refleksi, area pemancingan, serta toilet dan musala.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)