Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkap temuan mengejutkan terkait kondisi kesehatan mental anak di Indonesia. Berdasarkan hasil cek kesehatan gratis Kemenkes, tingkat gangguan jiwa pada anak tercatat lima kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
"Datanya cek kesehatan gratis kemenkes juga tadi kita buka, ternyata memang anak-anak itu 5 kali lebih tinggi dibandingkan dewasa dari sisi gangguan jiwanya. Kita ukur anxiety, cemas dengan depresi," ucapnya saat ditemui di kantor BKKBN, Jakarta Timur, Senin, 8 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa meningkatnya kasus gangguan mental pada anak tidak lepas dari perubahan pola hidup akibat kemajuan teknologi. Penggunaan handphone dan gadget secara terus-menerus membuat anak semakin minim interaksi langsung dengan lingkungan sekitarnya.
"Kita bicara mengenai kesehatan jiwa, karena juga banyak anak-anak yang mengalami gangguan kejiwaan, terutama dengan ada teknologi baru seperti handphone dan gadget yang mereka pakai terus-menerus. Sehingga pola interaksi antara manusia mulai dari anak-anak ini berubah," ungkapnya.
Taruna Ikrar, Budi Gunadi Sadikin, Wihaji, dan Ali Ghufron Mukti. (NTVNews.id/Adiansyah)
Pernyataan Menkes ini disampaikan usai menghadiri Rapat Koordinasi High Level Meeting KKSK Triwulan IV Tahun 2025. Dalam pertemuan tersebut, terdapat tiga isu besar yang menjadi fokus pembahasan.
Pertama, KKSK menyoroti pentingnya peningkatan layanan dan kebijakan untuk kelompok lanjut usia.
"Karena memang pengembangan keluarga itu, keluarga Indonesia itu sekarang makin banyak yang geser ke usia lanjut," ucapnya.
Isu kedua menyoroti rencana Kemenkes untuk mendistribusikan alat-alat kesehatan modern ke seluruh rumah sakit daerah. Kebijakan ini harus selaras dengan anggaran dan regulasi BPJS Kesehatan, terutama terkait pengaturan tarif dan penentuan fasilitas kesehatan yang siap menerima peralatan tersebut.
"Bicara mengenai rencana Kementerian Kesehatan untuk deploy banyak alat-alat modern di rumah sakit di 514 kabupaten-kota. Ini sinkronisasi kebijakannya dengan BPJS, karena BPJS kan ada anggarannya yang harus dia jaga, jangan sampai terlampaui. Jadi bagaimana pengaturan tarifnya, daerah mana yang dibuka, itu yang tadi kita bicarakan," ungkapnya.
Isu ketiga kembali menegaskan kekhawatiran pemerintah terhadap meningkatnya gangguan mental pada anak. Data terbaru menujukkan prevalensi gangguan jiwa pada anak jauh lebih tinggi dari orang dewasa, terutama dalam bentuk kecemasan dan depresi.
Menkes (NTVNews.id/Adiansyah)