Pertamina: Tiga SPBU di Aceh Tamiang Kembali Beroperasi Pasca Banjir

Ntvnews.id, Aceh - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Aceh Tamiang kembali beroperasi setelah sebelumnya tutup akibat terdampak banjir. Pemulihan tersebut dilakukan untuk mengamankan pasokan energi bagi masyarakat yang masih terdampak bencana.

“Kementerian ESDM dan Pertamina memprioritaskan pemulihan SPBU yang terdampak. Tiga SPBU di Aceh Tamiang sudah berhasil dipulihkan dan kembali melayani masyarakat,” kata Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Minggu.

Rudy menjelaskan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG juga terus dipercepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh dan Sumatera Utara. Meski demikian, masih terdapat sejumlah SPBU yang blackout akibat putusnya jaringan listrik atau mengalami kerusakan sarana dan prasarana.

Di Aceh, seluruh SPBU di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Bireuen dilaporkan sudah beroperasi normal. Sementara di Pidie Jaya, dari empat SPBU yang ada, tiga telah berfungsi normal dan satu masih dalam perbaikan. Di Aceh Tamiang, tiga dari tujuh SPBU beroperasi, dan sisanya masih dalam proses pemulihan.

Baca Juga: Stok Shell Super Mulai Kembali Tersedia di SPBU

Adapun di Kabupaten Gayo Lues, baru satu dari tujuh SPBU yang dapat melayani masyarakat, karena enam lainnya masih terkendala blackout listrik. Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Bener Meriah, di mana seluruh empat SPBU belum beroperasi akibat jaringan listrik yang masih padam.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa upaya pemulihan terus dipercepat, baik dari sisi suplai maupun operasional di lapangan. “Tim kami terus mengupayakan percepatan distribusi, meskipun sejumlah wilayah masih terhambat akses darat dan pemadaman listrik. Penyaluran BBM dan LPG tetap kami pastikan menjangkau masyarakat, termasuk melalui skema alih suplai dan moda distribusi alternatif,” ujarnya.

(Sumber : Antara)