Jet Tempur China Kunci Radar Pada F-15 Jepang Dua Kali di Langit Okinawa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Des 2025, 13:04
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Arsip foto - Pesawat tempur F-15 dan F-2 Angkatan Udara Bela Diri Jepang ke-5 dan ke-8 latihan militer bersama dengan pesawat tempur Amerika Serikat F-35B milik Marine Aircraft Group 12 di lepas pantai Kyushu, Jepang pada Oktober 2022. /ANTARA/Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang/HO via REUTERS/pri. Arsip foto - Pesawat tempur F-15 dan F-2 Angkatan Udara Bela Diri Jepang ke-5 dan ke-8 latihan militer bersama dengan pesawat tempur Amerika Serikat F-35B milik Marine Aircraft Group 12 di lepas pantai Kyushu, Jepang pada Oktober 2022. /ANTARA/Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang/HO via REUTERS/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa dua jet tempur J-15 milik Angkatan Laut China dua kali mengarahkan radar penjejak senjata mereka secara bergantian ke pesawat F-15 milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang (ASDF) ketika berada di wilayah udara internasional di area tenggara Okinawa.

Insiden pertama tercatat terjadi pada Sabtu, 6 Desember 2025, antara pukul 16.32 hingga 16.35 waktu setempat (14.32–14.35 WIB). Saat itu, jet J-15 yang lepas landas dari kapal induk Liaoning mengunci radar pada F-15 Jepang yang sedang melakukan upaya pencegahan agar pesawat China tidak mendekati wilayah udara Jepang.

Insiden kedua berlangsung pada rentang waktu 18.37 hingga 19.08 waktu setempat (16.37–17.08 WIB) di area yang sama, ketika J-15 kembali mengarahkan radar ke pesawat F-15 lainnya.

Kementerian Pertahanan Jepang memastikan bahwa tidak ada kerusakan pada pesawat maupun personel ASDF. Namun, lembaga tersebut menyebut tindakan Angkatan Laut China sebagai tindakan yang membahayakan keselamatan penerbangan dan melampaui batas-batas profesionalisme militer.

Baca Juga: China Kerahkan Lebih dari 100 Kapal Militer di Laut Asia Timur

“Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah melayangkan protes keras kepada pihak China dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya.

Ketegangan hubungan Tokyo–Beijing meningkat setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi sebelumnya menyatakan bahwa apabila China menyerang Taiwan, maka hal tersebut akan menciptakan “situasi yang mengancam kelangsungan hidup,” sehingga Jepang harus mengambil langkah responsif.

Baca Juga: Trump Telepon PM Jepang Sanae Takaichi Bicarakan Ketegangan dengan China

Pernyataan itu mendapat penolakan keras dari Pemerintah China serta menuai kritik dari partai oposisi dalam negeri Jepang. Menindaklanjuti pernyataan itu, Kementerian Luar Negeri China memanggil Duta Besar Jepang Kenji Kanasugi.

Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949. Beijing menilai pulau itu bagian dari wilayah kedaulatan China, sementara Taiwan yang memiliki pemerintahan terpilih mendefinisikan diri sebagai negara otonom meski belum secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.

China juga tetap menolak segala bentuk hubungan resmi dari negara mana pun terhadap Taipei dan menegaskan bahwa kedaulatan atas pulau tersebut tidak dapat diganggu gugat.

(Sumber: Antara) 

x|close