Ntvnews.id, Jakarta - CEO Ford, Jim Farley, mengambil langkah berbeda untuk memahami para pesaingnya.
Dia secara langsung menjajal kendaraan listrik buatan China, termasuk Xiaomi SU7, yang menurutnya menawarkan pengalaman digital sekelas perangkat Apple.
"Saya benar-benar terkesan dengan Xiaomi. Tidak heran mereka bisa begitu maju, mereka adalah Apple-nya China," ujar Farley dalam wawancara dengan La Nación Argentina, seperti dikutip dari CarNewsChina, Kamis (4/12/2025).
Dia menggambarkan Xiaomi SU7 mampu mengenali pengemudi tanpa perlu pairing ponsel, dilengkapi pengenalan wajah, asisten AI, dan akselerasi 0-100 km/jam dalam tiga detik hanya dengan satu tombol.
"Rasanya seperti mengendarai Porsche Taycan," tambahnya.
Kunjungan Farley ke China tahun lalu membuatnya meminta jajaran manajemen Ford untuk memilih lima kendaraan listrik terbaik di negara tersebut.
Mobil-mobil itu kemudian dikirim ke Chicago dan dibawa ke kantor pusat Ford di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat (AS).
Sejak itu, Farley dan timnya rutin menggunakannya dalam aktivitas harian untuk mempelajari kekuatan kompetitor.
"Ford pernah tertinggal dari Jepang dan Korea Selatan. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama dengan China," tegas Farley.
"Jika CEO menghormati kompetisi dari China, semua orang di perusahaan harus melakukan hal yang sama," tambahnya.
Farley sebelumnya juga mengakui keunggulan teknologi produsen China. Dia menyebut saat Ford merekrut Doug Field, yang merupakan mantan kepala teknis Tesla Model 3 dan eks anggota proyek mobil Apple, sebagai pemimpin divisi EV, digital, dan desain, Ford menemukan dirinya tertinggal jauh dalam aspek teknologi fundamental.
"Doug berkata kepada saya, 'Jim, sistem rilis suku cadang, arsitektur TI, dan alat desain CAD Anda tertinggal 25 tahun. Dengan kondisi seperti ini, Anda tidak bisa bersaing dengan BYD. Anda membutuhkan keahlian yang sebenarnya'," tukas Farley.
Jim Farley saat kunjungannya ke pabrik Pacheco, Argentina. (Foto: La Nación via CarNewsChina)