Dedi Mulyadi Berencana Dirikan Kampung Bagi Korban Banjir di Kota Padang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2025, 17:07
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Petugas membersihkan hunian sementara bagi korban terdampak bencana di Kota Padang, Jumat 5 desember 2025. ANTARA/HO-Humas Pemkot Padang. Ilustrasi - Petugas membersihkan hunian sementara bagi korban terdampak bencana di Kota Padang, Jumat 5 desember 2025. ANTARA/HO-Humas Pemkot Padang. (Antara)

Ntvnews.id, Padang - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyatakan niatnya untuk membangun satu kampung khusus bagi warga terdampak bencana hidrometeorologi di Kota Padang, Sumatera Barat.

"Alhamdulillah, Pak KDM (Dedi Mulyadi) menyampaikan keinginannya untuk membangun satu kampung di sini (Padang)," ujar Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, di Padang, Jumat.

Maigus menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang saat ini memang sedang berupaya menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang terdampak bencana, termasuk rumah khusus (rusus) yang berada di Kecamatan Koto Tangah. Ia menyambut positif rencana Gubernur Jabar tersebut dan menilai bahwa pembangunan kampung baru akan sangat membantu pemerintah daerah dalam menyediakan hunian bagi warga yang terdampak.

"Saat mendengarkan langsung keluhan dan harapan warga, KDM meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Padang untuk mencarikan lahan agar dapat menampung warga yang terkena musibah," tambahnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Terbitkan Edaran Larang Guru Kasih Hukuman Fisik ke Siswa

Kunjungan Dedi Mulyadi ke Kota Padang dilakukan pada Kamis 4 Desember 2025, ketika ia meninjau beberapa wilayah yang terdampak bencana, termasuk daerah Gunung Nago di Kecamatan Kuranji.

Sementara itu, Pemkot Padang saat ini juga tengah menyiapkan hunian sementara berupa rumah khusus di Kecamatan Koto Tangah yang sedang menjalani proses pembersihan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rusunawa, Angga Liberdo, mengatakan upaya pembersihan dilakukan sejak Selasa 2 Desember 2025 mengingat bangunan tersebut sudah lama tidak digunakan.

Angga menjelaskan bahwa terdapat 80 unit rumah khusus, masing-masing terdiri dari dua kamar tidur, serta dilengkapi furnitur dasar seperti kursi tamu, meja makan, dan tempat tidur.

"Satu unit rumah bisa dihuni oleh satu keluarga maksimal enam orang dan diupayakan dalam sepekan ke depan sudah dapat ditempati," ucap Angga Liberdo.

(Sumber : Antara)

x|close