Dedi Mulyadi: Kebijakan Tidak Naikkan Cukai Rokok dan HJE Tahun Depan Sudah Tepat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2025, 20:36
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Bandung. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Bandung. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendukung keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) dan harga jual eceran (HJE) pada tahun 2026. Ia menilai kebijakan tersebut sebagai langkah strategis yang mampu menekan peredaran rokok ilegal sekaligus menjaga stabilitas sektor industri hasil tembakau (IHT), yang menjadi sumber penghidupan bagi jutaan masyarakat.

“Saya delapan bulan lalu sudah bilang, kalau mau rokok ilegal hilang, caranya cukai rokok jangan dinaikkan,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui di Bandung.

Menurut Dedi, kebijakan cukai memiliki pengaruh besar terhadap dinamika pasar rokok ilegal. Ia bahkan menegaskan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan penurunan tarif cukai yang bisa menjadi solusi yang lebih efektif.

“Apalagi kalau diturunkan, hilang tuh rokok ilegal,” ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Pekerja Baja Gelar Aksi Tolak Impor di Depan Gedung Bea Cukai

Lebih jauh, Dedi menilai bahwa keputusan pemerintah untuk menahan kenaikan cukai akan memberikan efek positif terhadap ekosistem tembakau di Jawa Barat. Stabilitas produksi tembakau, menurutnya, akan membuka peluang pasar bagi para petani dan pelaku industri di daerah.

“Dengan cukai rokok tidak naik, maka produksinya stabil. Dengan produksi stabil, maka petani tembakau pasarnya terbuka,” kata Dedi.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa efektivitas kebijakan ini harus didukung oleh sistem pengawasan dan penegakan hukum yang lebih baik terhadap peredaran rokok ilegal. “Sistemnya nanti harus dibenahi,” pungkasnya.

Keputusan untuk tidak menaikkan tarif CHT dan HJE pada 2026 sebelumnya telah diumumkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan dua tantangan utama, yaitu penurunan daya beli masyarakat dan maraknya peredaran rokok ilegal.

Keputusan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku industri, serikat pekerja, hingga petani. Mereka menilai kebijakan ini memberi kepastian usaha, melindungi tenaga kerja, dan membuka ruang pemulihan bagi industri yang selama ini tertekan oleh kenaikan tarif yang cukup tinggi.

x|close