Polri-Kemenhut Telusuri Kayu Gelondongan Terseret Banjir di Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2025, 23:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga berjalan di atas sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am. Warga berjalan di atas sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Tim gabungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah menyelidiki kayu gelondongan yang terbawa banjir di sejumlah wilayah Sumatera.

“Yang jelas dari temuan tim di lapangan, ada berbagai jenis kayu. Namun, kita dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari chainsaw (gergaji mesin). Itu yang akan kita dalami,” ujar Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025.

Kapolri menegaskan, tim gabungan telah diturunkan untuk menyusuri daerah aliran sungai yang terdampak banjir.

“Dalam waktu cepat, saya minta untuk tim juga segera bergerak dari hulu sampai dengan hilir, khususnya di lokasi-lokasi yang memang kita dapati ada potensi-potensi yang harus kita tindak lanjuti karena memang ada dugaan-dugaan pelanggaran,” katanya.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kayu Gelondongan yang Hanyut Saat Banjir di Sumatera dan Aceh

Ia menambahkan, kerja sama ini tidak hanya melibatkan tim dari Kemenhut, tetapi juga pihak lain jika diperlukan.

“Bila perlu dengan satgas lain yang bisa bergabung, termasuk Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) sehingga kerja tim bisa lebih cepat dan segera bisa kita infokan,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa Kemenhut telah memiliki data awal dari foto drone kawasan terdampak serta informasi anatomi kayu melalui aplikasi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO).

Baca Juga: Kemenhut–Polri Bentuk Tim Investigasi Asal Kayu yang Terbawa Banjir di Sumatera

“Dengan AIKO akan mengetahui anatomi kayu. Kalau ada cacat di kayu misalkan pakai ditebang atau didorong dengan buldozer, itu jadi indikasi. Nanti kalau buldozer di mana kejadiannya, kalau ditebang secara rapi berarti kira-kira di mana,” jelas Raja Juli Antoni.

Menhut menambahkan, pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa pihak yang diduga terlibat, namun masih mendalami modus munculnya kayu gelondongan tersebut selama banjir.

“Kami berharap sekali lagi nanti kerja sama dengan Polri, kita bisa sesegera mungkin mengungkap dari mana asal muasal kayu tersebut dan tentu apabila ada unsur pidananya, akan kita tegakkan bersama-sama,” katanya.

(Sumber: Antara) 

x|close