Zita Anjani Kembali Jadi Sorotan, Cara Ngepel Lumpur Banjir Bandang Picu Perdebatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2025, 07:55
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Zita Anjani Zita Anjani (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Utusan Khusus Presiden untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Zita Anjani, kembali menjadi perbincangan hangat warganet. Bukan karena agenda kerja atau program pengembangan pariwisata, melainkan akibat sebuah video yang memperlihatkan dirinya mengepel lumpur di rumah warga terdampak banjir di Sumatera.

Video yang beredar luas di media sosial itu menampilkan Zita turun langsung membantu membersihkan rumah warga usai diterjang banjir. Niat baik tersebut sebenarnya tampak sederhana, namun justru memunculkan reaksi tak terduga.

Alih-alih menuai pujian, gerakan Zita ketika mengepel menjadi bahan kritik. Sejumlah netizen menilai cara Zita menggerakkan alat pel terlihat tidak efektif karena lumpur yang didorong justru menuju area rumah yang buntu. Dalam komentar warganet, muncul sindiran hingga candaan mengenai teknik yang dianggap keliru itu.

Baca Juga: Pasar Anyar Bogor Kebakaran Hebat Pagi Ini

Reaksi publik ini kemudian memunculkan diskusi lebih luas tentang sosok Zita Anjani, seorang pejabat muda yang kini memegang posisi strategis di lingkar kekuasaan Presiden.

Momen yang semula hanya menggambarkan pejabat sedang membantu korban bencana berubah menjadi polemik di dunia maya. Warganet memperdebatkan apakah tindakan tersebut spontan dan tulus, atau sekadar bagian dari pencitraan. 

Bahkan, beberapa komentar membandingkan aksi Zita dengan sang ayah, Zulkifli Hasan, yang juga pernah viral saat membersihkan lumpur di lokasi bencana berbeda.

Baca Juga: Paus Leo XIV Kritik Aktivis Anti-Migran yang Sebarkan Ketakutan terhadap Islam

Perdebatan ini menunjukkan bahwa gerak kecil seorang pejabat di era internet dapat dengan cepat berubah menjadi bahan analisis dan kritik.

Meski kritik bermunculan, sebagian masyarakat berpendapat bahwa kehadiran Zita di lokasi banjir tetap merupakan bentuk empati. Mereka menilai keikutsertaannya membantu warga patut diapresiasi, terlepas dari teknik mengepel yang menjadi bahan candaan.

Namun ekspektasi publik terhadap pejabat semakin meningkat, setiap tindakan kini dipantau, direkam, dan bisa sewaktu-waktu menjadi viral. Di era digital, satu gerakan kecil bisa mengundang sorotan besar.

x|close