Pengungsi Banjir Malaysia Melonjak Jadi 21.000 Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2025, 21:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Korban banjir berjalan melalui jalan yang terendam banjir di Shah Alam, Selangor, Malaysia 20 Desember 2021. ANTARA/Xinhua/Chong Voon Chung/aa. Arsip foto - Korban banjir berjalan melalui jalan yang terendam banjir di Shah Alam, Selangor, Malaysia 20 Desember 2021. ANTARA/Xinhua/Chong Voon Chung/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Jumlah warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir di Malaysia terus meningkat dan telah melampaui 21.000 orang pada Rabu, 26 November 2025. Otoritas setempat melaporkan bahwa kondisi ini terjadi di 10 negara bagian yang terdampak musim monsun timur laut yang sedang berlangsung. Kelantan menjadi daerah dengan dampak paling berat, mencatat 9.642 pengungsi yang tersebar di 52 pusat penanggulangan banjir hingga pukul 09.00 waktu setempat.

Selain Kelantan, beberapa negara bagian lain turut mengalami kondisi serius. Perak mencatat 4.331 pengungsi, diikuti Selangor dengan 2.909 pengungsi, serta Kedah yang melaporkan 2.837 pengungsi. Ribuan lainnya dilaporkan tersebar di berbagai wilayah lain di seluruh negeri yang juga terdampak luapan air.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Segera Bantu Warga Korban Banjir Bandang Sumut

Kepala pemerintahan Negara Bagian Selangor, Amirudin Shari, menyampaikan bahwa sejumlah upaya mitigasi banjir yang telah diterapkan belum mampu mengantisipasi kenaikan volume air dan cuaca ekstrem yang terjadi.

Ia menegaskan, "Pemerintah negara bagian sedang mengidentifikasi langkah-langkah lanjutan yang perlu diambil untuk memastikan keselamatan warga, termasuk menyempurnakan infrastruktur mitigasi banjir dan tindakan segera untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka yang terdampak," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Malaysia, Ambun Dindang, menjelaskan bahwa kondisi banjir pada musim monsun tidak hanya disebabkan oleh intensitas hujan. Menurutnya, faktor-faktor seperti perubahan penggunaan lahan, kepadatan penduduk, serta kemampuan sistem drainase lokal juga memengaruhi besarnya dampak banjir di berbagai daerah. 

(Sumber: Antara)

x|close