Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji (Sekretaris Presiden)
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji, memberikan tanggapan terkait maraknya kasus perundungan (bullying) yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk menangani persoalan tersebut.
"Sudah saya sampaikan bahwa salah satu tugas kementerian kita adalah edukasi. Saya sudah sampaikan bullying tidak boleh. Apapun sebabnya. Siapapun orangnya," ujar Wihaji ketika memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Baca Juga: Prabowo Apresiasi Kinerja TPK dan Penyuluh KB, Siapkan Bantuan Motor Perkuat Layanan Keluarga
"Yang mem-bully maupun yang di-bully. Sudah saya sampaikan bahwa ini tidak boleh. Apapun alasannya," sambung politikus Partai Golongan Karya itu.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji (Sekretariat Presiden)
Wihaji menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam struktur internal Kemendukbangga/BKKBN sendiri, terdapat beberapa direktorat yang berfokus pada ketahanan dan pembinaan keluarga.
"Termasuk Bina Keluarga Remaja, Bina Ketahanan Keluarga yang intinya adalah mengedukasi. Insya Allah kita turun tangan karena ini sudah di-statement-kan juga oleh Bapak Presiden," kata Wihaji.
"Kita seriusi dan ini sangat penting. Terus kita edukasi bahwa bullying apapun alasannya tidak boleh," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
