Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 per Oktober, mengalami surplus mencapai Rp14,43 triliun, didorong oleh percepatan pendapatan daerah yang terus meningkat.
"Saat ini tercatat surplus anggaran sebesar Rp14,43 Triliun," ucap Guernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam konferensi pers APBD DKI Jakarta, Jumat, 21 November 2025.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan bahwa surplus anggaran ini merupakan hasil dari realisasi pendapatan daerah yang mengalami angka kenaikan.
Pramono Anung di konferensi pers APBD DKI Jakarta. (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Pramono Kucurkan Rp232 Miliar Buat Normalisasi Ciliwung
"Pendapatan daerah naik dari Rp62,39 Triliun pada bulan Oktober, menjadi Rp68,53 Triliun pada bulan November. Ada kenaikan yang cukup tinggi. Dengan realisasi sebesar 81,15% dari target pendapatan 84,45 Triliun sampai dengan akhir Desember nanti," ucap Pramono
Selain itu, belanja daerah juga bertambah dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60,46% dari total target Rp85,97 triliun. Pembiayaan Daerah tercatat senilai Rp3,64 triliun.
Realisasi APBD DKI (Humas DKI/ NTVNews.id)
Baca Juga: Pramono Anung Deklarasi Satgas Jaga Jakarta
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) turut meningkat dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun per 20 Oktober 2025. Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 Triliun. SiLPA naik dari Rp18,08 Triliun menjadi Rp20,09 Triliun pada 20 Oktober 2025.
Menurut Pramono, realisasi belanja dipastikan akan terus naik mengingat masih terdapat 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang sudah masuk proses.
"Mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang jasa yang telah dilaksanakan dan proses tender oleh Pokja BPPBJ telah mencapai 95,34%," imbuh Pramono Anung.
Pramono Anung di konferensi pers APBD DKI Jakarta (NTVNews.id/ Adiansyah)