Ntvnews.id, Jakarta - Kasus penculikan anak masih terus terjadi pada 2025, sehingga orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan putra-putrinya. Selain mengawasi aktivitas anak, orang tua juga perlu membekali mereka dengan pengetahuan dasar untuk melindungi diri dari orang yang berniat jahat. Edukasi sejak dini menjadi kunci agar anak mampu memahami situasi berbahaya dan mengetahui langkah yang harus dilakukan.
Beberapa hal penting yang perlu diajarkan kepada anak, antara lain meminta izin kepada orang tua sebelum pergi ke mana pun, menolak ajakan atau pemberian makanan dari orang yang tidak dikenal, serta memberi tahu orang tua jika ada seseorang yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Anak juga harus memahami bahwa ketika tersesat, mereka perlu mencari tempat aman seperti kantor polisi atau pos satpam. Jika ada orang asing yang memaksa, anak harus berteriak atau membuat keributan untuk menarik perhatian orang sekitar.
Data Kementerian PPPA dan KPAI menunjukkan jumlah korban penculikan anak sempat meningkat pada 2023 dengan 43 kasus, namun menurun menjadi 7 kasus pada 2024 dan 6 kasus hingga November 2025. Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, menekankan pentingnya komunikasi intens antara orang tua dan anak agar mereka tidak mudah terbujuk oleh orang yang tidak dikenal.
Berikut Infografiknya:
Infografik: Kasus penculikan anak masih terjadi pada 2025. Orang tua selain harus selalu mengawasi, juga perlu membekali anak dengan pengetahuan dalam melindungi diri dari orang yang berniat jahat. (Antara)
Baca Juga: Pengakuan Keluarga Soal Dugaan Penculikan Maria Gabriela
Infografik: Kasus penculikan anak masih terjadi pada 2025. Orang tua selain harus selalu mengawasi, juga perlu membekali anak dengan pengetahuan dalam melindungi diri dari orang yang berniat jahat. (Antara)