Trump Bakal Jual Jet Tempur F-35 ke Saudi, Intelijen AS Khawatir Teknologi Bocor ke China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Nov 2025, 09:01
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pesawat jet tempur. ANTARA/Anadolu Ilustrasi - Pesawat jet tempur. ANTARA/Anadolu (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) menaruh kekhawatiran terhadap rencana penjualan jet tempur siluman F-35 ke Arab Saudi, karena dinilai dapat membuka peluang bagi China untuk mengakses teknologi militer sensitif terkait pesawat tersebut.

Informasi itu diungkapkan The New York Times berdasarkan keterangan sejumlah sumber yang mengetahui penilaian intelijen tersebut.

Kekhawatiran intelijen itu disebut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses internal pemerintah AS sebelum mengambil keputusan terkait permintaan Saudi.

Laporan pekan lalu menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini tengah meninjau permintaan Riyadh untuk membeli 48 unit F-35 sebagai bagian dari program modernisasi pertahanan nasional mereka.

Menurut sumber yang dikutip media, belum ada keputusan akhir mengingat pemerintah AS masih mempertimbangkan potensi risiko teknis, dampak geopolitik, serta konsekuensi terhadap hubungan aliansi di kawasan Timur Tengah, walaupun diskusinya telah berjalan intens di lingkaran keamanan nasional Washington.

The New York Times, mengutip laporan intelijen Pentagon, menuliskan bahwa Beijing berpotensi mendapatkan akses ke teknologi F-35 melalui aktivitas spionase ataupun dari semakin eratnya hubungan keamanan China–Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Memanas! Polandia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) <b>(Antara)</b> Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa) (Antara)

Para analis AS memperingatkan bahwa kerja sama teknologi pertahanan antara kedua negara dapat menciptakan celah bagi pihak ketiga untuk mengakses perangkat lunak, sensor, dan sistem komunikasi F-35, yang sejatinya dirancang hanya untuk mitra inti Washington.

Selain itu, Pentagon juga menilai bahwa penjualan F-35 ke Saudi dapat berdampak pada superioritas militer Israel di kawasan, mengingat Israel saat ini menjadi satu-satunya negara Timur Tengah yang mengoperasikan pesawat tempur generasi kelima tersebut.

Para pejabat AS menekankan bahwa menjaga keunggulan militer Israel merupakan mandat yang harus diperhitungkan dalam setiap keputusan ekspor alutsista canggih ke wilayah tersebut.

Pada 1 November, The New York Times melaporkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana menyampaikan minatnya secara langsung kepada pemerintah AS untuk membeli F-35, bertepatan dengan kunjungannya ke Washington. Permintaan itu dikaitkan dengan upaya Saudi mempercepat modernisasi pertahanan serta meningkatkan interoperabilitas dengan mitra Barat. (Sumber : Antara)

x|close