Ntvnews.id, Belém - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bertemu dengan CEO Gold Standard, Margaret Kim, untuk membahas penerapan Perjanjian Pengakuan Bersama atau Mutual Recognition Agreement (MRA) dalam upaya mendorong perdagangan karbon berkualitas tinggi di Indonesia.
"Jadi Gold Standard meyakinkan bahwa bersama-sama Indonesia akan melakukan langkah-langkah kolaborasi, persetujuan, membantu mengoperasionalkan potensi ekonomi dari karbon yang cukup tinggi dalam skema integritas karbon sertifikat," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di sela-sela pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Rabu, 12 November 2025 waktu setempat.
Hanif menjelaskan bahwa kerja sama dengan Gold Standard akan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar karbon global. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak calon pembeli karbon potensial mengingat Gold Standard dikenal memiliki skema perdagangan karbon yang transparan, berintegritas, serta memiliki jaringan pembeli yang luas.
Baca Juga: Menteri LH: Indonesia Tawarkan Karbon Berkualitas Tinggi di COP30 untuk Tarik Investor
"Ini merupakan langkah besar, karena kita memiliki potensi yang sangat besar. Di sisi lain Gold Standard merupakan skema yang sudah cukup lama terbangun, memiliki banyak potensi buyer, dan tentu ada standar transparansi dan integritas yang dipercaya banyak orang," ujar Hanif.
Baca Juga: Menteri LH Ungkap Fakta Mengejutkan: Mayoritas AMDK Bukan dari Air Pegunungan, Tapi Air Tanah
Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi hingga 90 juta ton CO₂ dengan nilai mencapai Rp16 triliun dari perdagangan karbon selama pelaksanaan COP30. Untuk mencapai target tersebut, Paviliun Indonesia di COP30 menggelar Sesi Seller Meet Buyer (SMB) setiap hari hingga penutupan konferensi pada 21 November 2025.
Acara SMB tersebut mempertemukan penjual, calon pembeli karbon, dan investor untuk memperkuat jejaring sekaligus membuka peluang transaksi karbon yang berintegritas tinggi.
(Sumber: Antara)
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (tengah) melakukan wawancara doorstop di sela-sela pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Rabu, 12 November 2025 waktu setempat. ANTARA/Anita Permata Dewi. (Antara)