Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka memberikan isyarat adanya kabar baik terkait tambahan insentif bagi kader posyandu serta kepala daerah dari pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Wapres saat berdialog dengan salah satu kader posyandu asal Blora, Jawa Tengah, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu.
Dalam sesi dialog tersebut, Gibran menanyakan sejauh mana dukungan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di lapangan.
“Kendala yang mungkin juga dirasakan oleh teman-teman, dukungan dari kepala daerah sudah maksimal?” tanya Wapres.
Menjawab hal itu, salah satu kader asal Blora menyebut dukungan kepala daerah di wilayahnya sudah optimal.
“Sudah maksimal, Bapak. Kepala daerah kami memberikan dana untuk pemberian makanan tambahan dan pelatihan-pelatihan bagi kader agar bisa mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Momen Gibran Ikut Live TikTok Promosikan Produk Lokal Salatiga
Mendengar hal tersebut, Wapres mengapresiasi dedikasi para kader posyandu yang disebutnya sebagai garda terdepan dalam upaya peningkatan gizi anak dan penurunan angka stunting.
“Apapun itu, kader posyandu adalah ujung tombak di lapangan. Kalau nggak ada ibu-ibu ini, mungkin angka-angkanya tidak sebaik ini,” ucap Gibran sambil menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras mereka.
Dalam kesempatan itu, Gibran juga menyinggung rencana pemberian tambahan insentif bagi para kader posyandu serta kepala daerah.
“Saya kira ini perlu ada sedikit tambahan insentif. Tadi, sebenarnya ada sedikit berita baik dari Pak Menteri Keuangan, tapi sebentar, mau kita konfirmasi dulu ya,” katanya yang disambut tepuk tangan peserta Rakornas.
Wapres meminta para kader untuk bersabar menantikan kepastian kebijakan tersebut.
“Sabar dulu ya, Ibu. Kita konfirmasi dulu. Termasuk untuk kepala daerah,” ujarnya.
Dialog hangat tersebut menjadi bagian dari agenda Rakornas yang menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan prevalensi stunting nasional menuju target 14,2 persen pada 2029.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 19,8 persen. Pemerintah menargetkan penurunan bertahap hingga mencapai 5 persen pada tahun 2045, sejalan dengan visi Indonesia Emas.
(Sumber : Antara)
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming saat berpidato dalam agenda Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting 2025 di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Rabu 12 November 2025. (ANTARA/Andi Firdaus) (Antara)