Bahlil Curhat ke DPR Dituduh Biang Kerok Tambang Raja Ampat, Padahal Lahir Aja Belum

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Nov 2025, 19:00
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (YouTube TVR Parlemen)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia curhat kepada DPR RI. Bahlil curhat soal dirinya yang disalahkan atas izin tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Padahal, kata dia, izin terbit sebelum dirinya menjadi menteri atau bahkan sebelum lahir ke dunia.

Menurut Bahlil, izin usaha pertambangan (IUP) di wilayah Raja Ampat sudah ada sejak 1970-an. Bahlil mengatakan, salah satu IUP di Raja Ampat dikelola oleh PT Gag Nikel, anak perusahaan milik PT Aneka Tambang atau Antam yang berbentuk Kontrak Karya (KK).

"Itu adalah kontrak karya yang dilakukan sejak tahun 70-an. Ibu saya sama ayah saya belum ketemu, Pak, barang ini sudah ada. Saya belum ada di muka bumi. Tapi dikaitkan seolah-olah itu saya yang urus," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Ia menuturkan, ada empat IUP di Raja Ampat yang diterbitkan pada 2004 oleh kepala daerah dan sebagian oleh gubernur. Penerbitan izin dilakukan berdasarkan regulasi lama sebelum pemerintah pusat mengambil alih kewenangan pengelolaan tambang.

"Empat perusahaan yang saya cabut, hasil kunjungan kami ke lapangan, itu pun IUP-nya dikeluarkan tahun 2004 oleh bupati lama karena undang-undang rezim lama, dikeluarkan oleh kepala daerah dan sebagian oleh gubernur. Itu pun kita cabut," jelas Bahlil.

Bahlil juga mengaku bingung karena masih ada pihak yang memprotes pencabutan sejumlah IUP di Raja Ampat. Menurutnya, informasi yang berkembang di publik terkait hal tersebut banyak mengandung disinformasi dan fitnah.

"Saya itu bingung, izin bapak-ibu semua, kita cabut IUP, ada juga yang datang protes, kayak IUP Raja Ampat," kata dia.

Bahlil lantas menegaskan, ia tak gentar dalam mengambil keputusan yang dianggap penting untuk kepentingan negara. Seluruh langkah yang diambil kementeriannya, kata Bahlil dilakukan demi kebaikan Indonesia.

Menurut Bahlil, keberanian mengambil keputusan menjadi bagian dari tanggung jawab dalam menjaga kepentingan nasional. Selain itu, perjalanan panjang hidupnya membuatnya terbiasa menghadapi berbagai tantangan.

"Saya nggak ada mundur-mundur itu, Pak. Sudah biasa dari jalan-jalanan kok kita. Kita ini kan saya masuk sampai ke sini kan, melewati darat, laut dan udara. Tidak hanya satu fase kita," tandas Ketua Umum Partai Golkar.

x|close