Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sarwo Edhi Wibowo.
Pemberian gelar pahlawan dilakukan Presiden Prabowo Subianto kepada cucu Sarwo Edhie yang juga Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta Senin, 10 November 2025.
Sarwo Edhi Wibowo menjadi salah satu tokoh yang menerima gelar kehormatan tersebut pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini.
Ia diusulkan sebagai pahlawan nasional dari Provinsi Jawa Tengah karena jasa-jasanya dalam bidang perjuangan bersenjata.
"Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, pahlawan bidang perjuangan bersenjata. Perjuangan militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam BKR selama periode perang kemerdekaan 1945 sampai dengan 1949," ujar pembawa acara.
BKR merupakan Badan Keamanan Rakyat, cikal bakal Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang kini bernama Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Baca juga: Profil Soeharto, Presiden ke-2 RI yang Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima gelar Pahlawan Nasional untuk sang kakek, Sarwo Edhie Wibowo di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 November 2025. (Deddy Setiawan/NTVnews)
Sarwo Edhie Wibowo lahir pada 25 Juli 1927 di Pangenjuru, Purworejo, Jawa Tengah. Ia merupakan anak dari pasangan Raden Kartowilogo dan Raden Ayu Sutini.
Sarwo Edhie Wibowo merupakan mantan Pasukan Elit Angkatan Darat. Karirnya dimulai ketika Sarwo Edhie muda pergi ke Surabaya untuk mendaftar sebagai prajurit Pembela Tanah Air (PETA).
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, ia kemudian bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Karier militernya terus menanjak. Ia diangkat sebagai Komandan Batalion Divisi Diponegoro (1945–1951), lalu menjadi Komandan Resimen Divisi Diponegoro (1951–1953).
Baca juga: Keluarga Cendana Akan Ziarah ke Makam Soeharto Usai Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 10 Tokoh Berjasa di Istana Negara (NTVnews.id)
Pada 1959–1961, Sarwo Edhie menjabat sebagai Wakil Komandan Resimen Akademi Militer Nasional (AMN), yang kemudian berlanjut sebagai Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD) pada 1962–1964.
Pada 1964 hingga 1967, Sarwo Edhie kemudian ditunjuk sebagai Komandan RPKAD. Nama Sarwo Edhie dikenal ketika menjabat Komandan RPKAD yang kini Kopassus dan memimpin operasi G30S pada 1965.
Sarwo Edhie wafat pada 9 November 1989 dan dimakamkan di Kampung Ngupasan, Kelurahan Pangenjurutengah, Purworejo.
Sarwo Edhie merupakan ayah dari Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sarwo Edhie merupakan kakek dari Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono.
Sarwo Edhi Wibowo