3 Astronaut China Terdampar di Luar Angkasa Usai Kapsul Dihantam Puing Antariksa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 09:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
3 Astronaut China Terdampar 3 Astronaut China Terdampar (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Tiga astronaut China kini dilaporkan terdampar di luar angkasa setelah kapsul yang mereka tumpangi dilaporkan menabrak puing antariksa. Insiden ini memicu kekhawatiran serius mengenai keselamatan mereka dan bahaya yang terus meningkat akibat sampah antariksa yang mengitari orbit Bumi.

Badan Antariksa Berawak China (CMSA) mengonfirmasi kabar tersebut beberapa hari lalu. Dalam pernyataannya, CMSA menjelaskan bahwa kepulangan tiga astronaut dari stasiun antariksa Tiangong harus ditunda karena pesawat ruang angkasa Shenzhou 20 mengalami benturan dengan puing orbital saat bersiap untuk kembali ke Bumi.

Hingga saat ini, CMSA masih menilai tingkat kerusakan dan berupaya menyiapkan langkah-langkah penyelamatan yang diperlukan. Insiden ini segera menjadi sorotan publik dan viral di media sosial. Para pakar antariksa menilai kejadian tersebut sebagai peringatan keras atas meningkatnya bahaya dari keberadaan sampah luar angkasa.

Baca Juga: Astronaut Shenzhou-21 Resmi Bergabung di Stasiun Luar Angkasa China

“Hanya masalah waktu sebelum sesuatu yang lebih parah terjadi,” ujar analis riset Lauren Kahn dari Universitas Georgetown, dikutip dari Scientific American, dilansir pada Senin, 10 November 2025.

Sampah antariksa, atau space debris, mengacu pada benda-benda buatan manusia yang sudah tidak berfungsi namun masih melayang di orbit Bumi. Seiring meningkatnya aktivitas peluncuran satelit dan misi antariksa, jumlah fragmen dari tabrakan, pecahan roket, dan komponen rusak juga terus bertambah.

Di orbit rendah Bumi, puing-puing ini dapat bertahan selama puluhan tahun sebelum akhirnya masuk kembali ke atmosfer dan terbakar saat reentry. Kondisi tersebut menciptakan risiko besar bagi infrastruktur penting di luar angkasa.

“Akibatnya, sebagian lingkungan orbit di Bumi dipenuhi benda-benda berbahaya yang dapat bertabrakan dengan infrastruktur antariksa vital,” tambah Kahn.

Dalam analisis terbarunya, Kahn mencatat ada sekitar 34.000 keping sampah luar angkasa berukuran lebih dari 10 cm yang telah terdata sejak 1958 hingga pertengahan April 2025. Menurutnya, 73 persen dari total sampah tersebut berasal dari aktivitas peluncuran China, Amerika Serikat, dan Rusia.

Data NASA menunjukkan jumlah objek buatan manusia yang mengorbit Bumi kini telah melebihi 45.000 unit. Sebagian diantaranya berpotensi menimbulkan kerusakan parah pada stasiun luar angkasa dan satelit aktif, yang pada akhirnya bisa mengancam stabilitas ekonomi ruang angkasa global bernilai lebih dari 600 miliar dolar AS.

Baca Juga: Setelah Jalani Misi 5 Bulan di ISS, Astronot NASA Crew-10 Pulang ke Bumi

Bahaya terbesar justru datang dari serpihan kecil yang sulit terdeteksi. Potongan sekecil peluru pun dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 27.000 kilometer per jam, cukup untuk menembus struktur logam pesawat ruang angkasa.

“Itulah yang menakutkan. Mereka seperti bom waktu di orbit,” ujar Jonathan McDowell, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian.

Meskipun CMSA belum mengungkap detail mengenai jenis atau ukuran puing yang menabrak Shenzhou 20, McDowell menegaskan bahwa bahkan fragmen terkecil sekalipun bisa sangat berbahaya jika mengenai sistem utama pesawat. Namun, ia menambahkan bahwa ketiga astronaut tersebut kemungkinan masih dalam kondisi aman.

“Tiongkok memiliki pesawat antariksa lain yang saat ini berlabuh di stasiun luar angkasa dan siap digunakan untuk menjemput mereka jika Shenzhou 20 tidak dapat berfungsi,” ujarnya.

Dengan insiden ini, dunia kembali diingatkan akan ancaman nyata dari sampah antariksa, ancaman yang kini tidak hanya mengancam infrastruktur orbit, tetapi juga nyawa para astronaut yang bertugas di luar planet kita.

x|close