Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos di Ternate. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menanggapi kritikan dan sindiran dari salah seorang anggota DPRD yang menyalahkan kinerjanya usai APBD dianggap anjlok dan turun drastis dari sebelumnya.
"Provinsi Malukut Utara di kuartal tiga pertumbuhan ekonominya 39 persen, dan kami sangat menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut belum tercermin dalam APBD yang dimiliki di provinsi Maluku Utara," kata Sherly Tjoanda, 8 November 2025.
Bahkan Sherly pun mengajak seluruh elemen DPRD untuk ikut bekerjasama mensukseskan program untuk memajukan ekonomi daerah, dalam pemerintahan Sherly Tjoanda.
"Oleh karena itu saya mengajak kepada seluruh DPRD kerja sama untuk bagaimana memikirkan strategi out of the box. Sehingga bisa mencerminkan dengan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara," sambungnya.
Menurut Sherly bahwa proses tersebut sudah memiliki perubahan namun belum optimal dan signifikan, dimana diantaranya sudah berhasil menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Maluku Utara secara bertahap.
"Walaupun dalam pelaksanaannya pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara menurunkan pengangguran dari 6 persen jadi 4 pesen, dan menurunkan kemiskinan 6 persen menjadi 5,8 persen. Tapi kami menyadari masih banyak PR yang harus kami lakukan sehingga pemerataan pembangunan itu inklusif," jelasnya.
"Kami membuka ruang untuk semua kritik dan semua masukan, demi pemanfaatan APBD Maluku Utara seoptimal mungkin, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan kami hanya satu, bahwa setiap anggaran mencerminkan amanah masyarakat," pungkas Sherly Tjoanda.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
