Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono merespons terkait gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.
Menurutnya pro dan kontra terkait gelar pahlawan untuk Soeharto merupakan hal wajar dalam sistem demokrasi seperti Indonesia.
"Semua warga, semua pihak itu bisa menyampaikan pandangannya. Termasuk juga keputusan pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan," ucap Dave dalam program NTV Today, Jumat 7 November 2025.
Soeharto (dok)
Kendati demikian, ia menilai Presiden ke-2 Soeharto layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Baca juga: Muhammamadiyah Dukung Penuh Gelar Pahlawan Untuk Mantan Presiden Soeharto
Dave menjelaskan, sejumlah pertimbangan mendasari penilaian bahwa Soeharto layak mendapatkan gelar tersebut.
Salah satunya adalah keberhasilan menjaga stabilitas ekonomi makro selama 32 tahun kepemimpinannya.
"Stabilitas makroekonomi, pertumbuhan PDB yang stabil selama 32 tahun beliau menjabat. Pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 7 persen setiap tahunnya. Bahkan pernah sempat double digit ketika awal-awal beliau itu menjabat," ungkap Dave.
Menurutnya, Soeharto berhasil menata ulang kondisi ekonomi dan politik nasional pasca kekacauan di masa sebelumnya.
Ia juga dinilai berjasa dalam mendorong reformasi di berbagai sektor, terutama pertanian dan pangan, serta membawa Indonesia menuju era industrialisasi dengan menarik investasi besar.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono merespons terkait gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto
Baca juga: Ramai Golkar Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Bahlil: Gus Dur dan Habibie Juga Layak
"Memang itu semua membutuhkan gebrakan dan membutuhkan suatu pengorbanan dan itu yang telah beliau berikan dan buktikan," bebernya.
Selain itu, Dave menyoroti pengakuan internasional terhadap Soeharto.
Menurutnya, Soeharto dihormati di berbagai negara, baik dari blok barat maupun timur, serta berperan penting dalam memperkuat posisi Indonesia di ASEAN dan Gerakan Non Blok.
"Beliau diterima dengan sangat gerendur di negara-negara asing, negara-negara barat. Dilihat bukan hanya sebagai sekutu, akan tapi sebagai seorang tokoh yang benar-benar di pandang," ungkap Dave.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan yang juga merupakan Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanada Kehormatan Fadli Zon menegaskan bahwa seluruh calon pahlawan nasional yang diajukan tahun ini telah memenuhi kriteria.
Adapun calon pahlawan nasional itu diantaranya Presiden Soeharto dan aktivis buruh Marsinah.
Baca juga: PP Muhammadiyah Jelaskan Alasan Dukung Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
"Untuk nama-nama itu memang semuanya seperti saya bilang itu memenuhi syarat ya, termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan ya. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresiden, Rabu, 5 November 2025.
Ia menambahkan, proses penetapan ini benar-benar berasal dari masyarakat.
"Ini kan juga yang datang dari masyarakat juga ya. Prosesnya ini benar-benar dari bawah. Dari masyarakat, dari kabupaten, kota, dari provinsi, kemudian melalui berbagai kajian, melalui seminar, ada publikasi buku, dan lain-lain,” jelas Fadli.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono merespons terkait gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.