Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menilai bahwa pengakuan dunia terhadap Republik Indonesia semakin nyata setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Sidang Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurutnya, kehormatan yang diterima Prabowo untuk menyampaikan pidato di urutan ketiga—setelah Presiden Brasil, Lula da Silva, dan Presiden AS, Donald Trump—menjadi bukti pentingnya posisi Indonesia di kancah global.
"Ini merupakan refleksi dari semakin pentingnya suara, peran dan pengaruh Indonesia di kancah global, terutama di tengah berbagai ketidakpastian dan konflik yang sedang melanda dunia," ujar Budisatrio di Jakarta, Kamis.
Budisatrio menilai, melalui pidato tersebut, Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang siap memperkuat peran PBB serta berada di garis depan dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia.
Baca Juga: Dasco Sambut Menhan Sjafrie Hadiri Rapat dengan Komisi I DPR
Kesiapan ini, lanjutnya, terlihat dari komitmen konkret Presiden untuk mengirimkan lebih dari 20.000 pasukan perdamaian ke seluruh dunia jika diminta oleh PBB. Selain itu, Presiden juga menyatakan kesiapannya memberikan kontribusi finansial bagi misi-misi perdamaian PBB.
Dia menambahkan, diplomasi Indonesia perlu diarahkan untuk memperkuat multilateralisme yang dilandaskan pada prinsip saling menghormati, selaras dengan semangat Piagam PBB, untuk menciptakan perdamaian, menghormati kedaulatan, dan mengakhiri segala bentuk kekerasan.
"Seperti kekejaman yang masih sampai hari ini dirasakan oleh rakyat Palestina yang harus segera diakhiri. Indonesia mendukung penuh Solusi Dua Negara sebagai langkah yang paling realistis untuk mewujudkan perdamaian abadi untuk Palestina," kata Budisatrio.
Baca Juga: Prabowo Pidato di Parlemen Turki: Saya Akui Agak Grogi
Lebih jauh, Budisatrio menyampaikan rasa bangga serta dukungan penuh terhadap langkah diplomasi bersejarah ini dan menegaskan komitmen untuk mengawal agenda diplomasi yang sejalan dengan amanat undang-undang serta kepentingan nasional.
Dengan adanya sinergi antara eksekutif dan legislatif, ia menilai Indonesia mampu memperluas kontribusinya terhadap keamanan dan perdamaian dunia.
“Diplomasi Indonesia adalah bagian dari strategi besar untuk memperjuangkan kepentingan nasional, membawa manfaat bagi rakyat Indonesia, dan berkontribusi nyata bagi perdamaian dunia,” ujarnya.
Sumber: ANTARA