China Bantah Tuduhan Trump Soal Uji Coba Senjata Nuklir Diam-Diam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 09:26
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA)

Ntvnews.id, Beijing - Pemerintah China menegaskan bahwa mereka tidak pernah melakukan uji coba senjata nuklir secara diam-diam, menyusul tuduhan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut Beijing termasuk di antara negara yang melaksanakan uji coba nuklir tanpa sepengetahuan publik.

"China selalu berpegang teguh pada jalur pembangunan damai, menerapkan kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, menegakkan strategi nuklir untuk membela diri, dan mematuhi komitmennya untuk menangguhkan uji coba nuklir," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 4 November 2025.

Sebelumnya, Trump menuding bahwa Rusia dan China telah melakukan uji coba nuklir bawah tanah secara rahasia. Ia juga menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil langkah serupa.

"Rusia melakukan uji coba, dan China juga menguji coba, tetapi mereka tidak membicarakannya," ujar Trump dalam wawancara dengan program “60 Minutes” di stasiun televisi CBS, yang tayang pada Minggu, 2 November 2025 waktu setempat.

Baca Juga: Trump: Rusia dan China Diam-diam Lakukan Uji Coba Nuklir

"Saya tidak ingin menjadi satu-satunya negara yang tidak melakukan uji coba," katanya, sambil menambahkan bahwa Korea Utara dan Pakistan juga termasuk negara yang diduga tengah mengembangkan dan menguji senjata nuklir mereka.

Trump membuat pernyataan mengejutkan melalui unggahan di media sosial pada Kamis sebelumnya, di mana ia menginstruksikan agar Amerika Serikat kembali memulai uji coba nuklir. Pengumuman itu muncul hanya beberapa menit sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.

Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025).  <b>(ANTARA)</b> Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA)

Tuduhan Trump muncul setelah Rusia mengklaim telah berhasil menguji dua sistem senjata bertenaga nuklir terbaru: rudal jelajah Burevestnik dan drone bawah air berkemampuan nuklir.

Ketika ditanya secara langsung apakah ia benar-benar berencana agar Amerika Serikat kembali meledakkan senjata nuklir untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun, Trump menjawab kepada CBS, "Saya katakan bahwa kita akan menguji senjata nuklir seperti yang dilakukan negara-negara lain, ya."

Baca Juga: Pentagon Siap Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Tunggu Persetujuan Trump

Diketahui, sejauh ini hanya Korea Utara yang diketahui telah melakukan uji coba nuklir dalam beberapa dekade terakhir. Rusia terakhir kali melakukan uji coba pada 1990, sementara China menghentikan kegiatan tersebut sejak 1996. Amerika Serikat sendiri telah menghentikan uji coba nuklirnya sejak 1992.

Saat kembali ditanya soal tuduhannya terhadap China dan Rusia, Trump menegaskan bahwa tidak semua aktivitas semacam itu bisa dipantau secara terbuka.

"Mereka tidak akan langsung memberi tahu Anda," ujarnya.

"Sehebat apa pun mereka, ini adalah dunia yang besar. Anda belum tentu tahu di mana mereka menguji," lanjut Trump.

"Mereka menguji jauh di bawah tanah di mana orang-orang tidak tahu persis apa yang terjadi dengan uji coba tersebut. Anda merasakan sedikit getaran," tambahnya.

x|close