Ntvnews.id, Washington D.C - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, melayangkan kritik keras terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump. Menurutnya, Amerika Serikat saat ini tengah berada dalam masa yang suram dan menghadapi situasi sulit.
Dilansir dari Reuters, Senin, 3 November 2025, pernyataan itu disampaikan Obama ketika berkampanye untuk kandidat Partai Demokrat di dua negara bagian. Ia mengajak para pemilih untuk menolak apa yang disebutnya sebagai tindakan sembrono dan ketiadaan hukum dari pemerintahan Trump.
"Terus terang saja, negara dan kebijakan kita sedang berada di masa yang cukup gelap saat ini," kata Obama saat memberikan dukungan kepada calon gubernur Virginia, Abigail Spanberger, dan calon gubernur New Jersey, Mikie Sherrill, dalam acara di Universitas Old Dominion, Norfolk, Virginia.
"Susah untuk memulainya dari mana. Karena setiap hari, Gedung Putih ini menyuguhkan kepada rakyat satu paket baru dari tindakan tanpa hukum, kecerobohan, sikap kejam dan benar-benar kegilaan," sambung dia.
Baca Juga: Barack Obama Kecam Israel
Obama menyoroti kebijakan tarif pemerintahan Trump yang dinilainya kacau serta pengerahan pasukan garda nasional ke berbagai kota di Amerika Serikat. Ia juga menuding Partai Republik di Kongres gagal menahan perilaku Trump, meski mereka tahu presiden itu telah bertindak berlebihan.
Lebih jauh, Obama mengaku heran melihat sejumlah tokoh bisnis, firma hukum, hingga universitas yang menurutnya “berlutut” hanya untuk menyenangkan Trump.
Pada kesempatan lain, di acara kampanye di Newark, New Jersey, Obama mengulang kritik serupa terhadap pemerintahan Trump.
Baca Juga: Barack Obama Berikan Pujian Ini ke Joe Biden Setelah Mundur Pilpres AS
"Seolah setiap hari Halloween, tapi semuanya tipu muslihat, tanpa ada hal yang menyenangkan," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyindir kebijakan Trump yang justru merenovasi sebagian Gedung Putih di tengah penutupan pemerintahan federal.
"Sebagai catatan, dia memang fokus pada beberapa isu penting seperti menutup halaman Rose Garden dengan aspal, supaya orang-orang tidak terkena lumpur di sepatunya, dan membangun ballroom senilai 300 juta dolar," imbuhnya.
Mantan Presiden AS Barack Obama (Der Spiegel)