Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan bahwa proses negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai penerapan tarif nol persen untuk sejumlah komoditas ekspor masih terus berlangsung.
"Iya masih terus negosiasi," ujar Prabowo di sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada Jumat, 31 Oktober 2025 waktu setempat.
Negosiasi tersebut merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperluas kerja sama perdagangan bilateral antara kedua negara, terutama pada komoditas unggulan ekspor Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pembahasan lanjutan dengan pihak AS mengenai negosiasi tarif ini akan dilakukan setelah penyelenggaraan KTT APEC.
Airlangga menuturkan, komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif nol persen memiliki karakteristik serupa dengan produk-produk Malaysia yang sudah memperoleh kebijakan tersebut dari AS, antara lain produk sawit, kakao, karet, dan sejumlah komoditas lain yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Indonesia Masih Kejar Kesepakatan Tarif Nol Persen untuk Beberapa Ekspor Komoditas ke AS
Ia menambahkan, untuk kategori critical minerals atau mineral kritis, pembahasan akan dilaksanakan secara terpisah.
"Critical mineral pembahasan sendiri, terkait dengan suplay chain dan dalam joint statement kita sebutnya sebagai industrial communities," kata Airlangga.
Diketahui bahwa Indonesia menargetkan hasil negosiasi dengan Amerika Serikat dapat menghasilkan pengurangan tarif terhadap minyak sawit hingga 0 persen, sebagaimana yang telah disepakati antara AS dan Malaysia.
"Ini (negosiasi tarif sawit) masih dalam proses. Mudah-mudahan dalam diskusi-diskusi, paling tidak kita bisa sama dengan Malaysia,” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025.
Putu menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berkaitan dengan capaian Malaysia yang berhasil menekan tarif impor ke AS dari 25 persen menjadi 19 persen, sesuai dengan kesepakatan tarif resiprokal baru antara kedua negara.
Lebih lanjut, untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, serta produk farmasi, Amerika Serikat membebaskan tarif tersebut hingga 0 persen atau bebas bea masuk.
Melalui negosiasi ini, Indonesia berharap mendapatkan hasil serupa dari Amerika Serikat.
Dengan diterapkannya tarif 0 persen bagi produk sawit Indonesia yang masuk ke pasar AS, Putu berharap Indonesia dapat bersaing secara setara dengan Malaysia di pasar Amerika Serikat.
(Sumber : Antara)
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat 31 Oktober 2025. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden) (Antara)