Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan langkah strategis dalam menghadapi cuaca ekstrem yang tengah melanda Ibu Kota. Bekerja sama dengan BMKG, DKI bakal melakukan modifikasi cuaca guna meminimalkan dampak bencana yang berpotensi terjadi akibat curah hujan tinggi.
"Kami juga telah berkoordinasi secara intensif dengan BMKG agar BPBD DKI Jakarta dapat melaksanakan operasi modifikasi cuaca," ucap Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.
"Jadi mulai hari ini, mulai kemarin sebenarnya kami sudah bekerja sama dengan BMKG dan juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional untuk melakukan modifikasi cuaca," sambungnya.
Baca Juga: DKI Punya 267 Posbankum, Pramono: Semoga jadi Tonggak Penting Memperluas Akses Keadilan
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa Pemprov DKI akan terus memberikan informasi terkini terkait prakiraan cuaca ekstrem melalui berbagai kanal resmi agar masyarakat bisa lebih waspada.
Ia juga memerintahkan seluruh jajaran, termasuk Dinas Pertamanan, Satpol PP, Pasukan Biru, Dinas Sumber Daya Air, serta PPSU, untuk siaga penuh di lapangan saat terjadi potensi bencana, contohnya di Pondok Indha dan Dharmawangsa berupa pohon tumbang hingga ada korban jiwa.
  Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
 Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah) 
"Kemarin ketika terjadi kejadian baik itu yang di Pondok Indah maupun yang di Dharmawangsa saya secara langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertamanan Satpol PP, Pasukan Biru, Gulkarmat kemudian juga sumber daya air, PPSU untuk turun ke lapangan," ucapnya.
Terkait banjir yang sempat terjadi di wilayah Kemang Raya, Jakarta Selatan, Pramono menjelaskan bahwa tim gabungan berhasil menanggulangi genangan air berkat pengerahan lima unit pompa sejak dini hari.
Menurutnya, penyebab utama banjir di kawasan tersebut adalah retaknya tanggul milik Kemang Village yang menyebabkan air Kali Krukut meluap. Ia telah meminta agar kerusakan tanggul tersebut segera diperbaiki agar tidak menimbulkan kejadian serupa.
Baca Juga: Sherly Tjoanda dan Menkum Supratman Temui Pramono di Balai Kota
Lebih lanjut, Pramono menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung dan Kali Krukut, termasuk penandatanganan penetapan lokasi (penlok) yang telah ia sahkan.
Selain banjir akibat hujan lokal, Pramono juga mengingatkan adanya potensi banjir rob pada 6–8 November 2025. Pemprov DKI berharap upaya modifikasi cuaca ini dapat mencegah terjadinya banjir gabungan, antara banjir kiriman, rob, dan hujan lokal yang kerap memperparah kondisi Jakarta.
 
             Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Pixabay)
 Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Pixabay)                              
                         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
             
             
             
             
             
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
             
             
             
            