Tanggul Baswedan Jebol, Jati Padang Jadi Titik Terparah Banjir di Jakarta Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Okt 2025, 09:24
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi Banjir. Ilustrasi Banjir. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, JakartaHujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Kamis, 30 Oktober 2025 malam kembali menimbulkan genangan di sejumlah wilayah Jakarta Selatan. Salah satu titik paling parah berada di Kelurahan Jati Padang, yang terdampak akibat jebolnya tanggul Baswedan. Peristiwa ini menjadi penyebab utama meluasnya banjir di kawasan tersebut.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa hingga Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB, masih ada 11 RT yang terendam banjir, seluruhnya berada di wilayah Jakarta Selatan.

Menurut Yohan, banjir terparah terjadi di Jati Padang. Selain curah hujan tinggi dan luapan Kali PHB, tanggul Baswedan yang jebol memperparah kondisi banjir di wilayah itu.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Garut, Ratusan Rumah di Sukalaksana Terendam Hingga 1 Meter

"Kelurahan Jati Padang terdapat 5 RT dengan ketinggian air 40 cm, penyebabnya curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, dan jebolnya tanggul Baswedan," ujar Yohan dalam keterangan resminya yang dilansir pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Akibat peristiwa tersebut, 10 warga Jati Padang terpaksa mengungsi ke Masjid Al Ridwan karena rumah mereka terendam cukup dalam. Selain Jati Padang, banjir juga melanda 5 RT di kawasan Duren Tiga dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter.

Sementara itu, satu RT di Kelurahan Pela Mampang terendam hingga 30 sentimeter. BPBD DKI mencatat, sebelumnya sebanyak 55 RT sempat tergenang pada Kamis malam.

Namun, air di beberapa wilayah telah surut, di antaranya Kelurahan Tengah, Cilandak Timur, Pondok Labu, Kebagusan, Lenteng Agung, Cipete Utara, Bangka, Petogogan, Pela Mampang, Kuningan Barat, dan Pejaten Barat.

Baca Juga: Pagi Ini 33 RT di Jakarta Kebanjiran

Untuk mempercepat penanganan, BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat telah mengerahkan personel ke seluruh titik genangan. Mereka melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi dengan baik.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," jelas Yohan.

Meski demikian, Yohan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi genangan susulan mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di akhir Oktober ini.

"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," tambahnya.

x|close