PBB Kecam Genosida di Sudan yang Dilakukan RSF

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Okt 2025, 12:12
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sidang PBB Sidang PBB (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis mengecam serangan yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) terhadap kota El-Fasher di Darfur Utara, Sudan. Dewan menyatakan “keprihatinan mendalam” atas meningkatnya kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.

Dilansir dari AFP, Jumat, 31 Oktober 2025, dalam pernyataannya, Dewan Keamanan “mengecam laporan kekejaman yang dilakukan oleh RSF terhadap penduduk sipil, termasuk eksekusi singkat dan penahanan sewenang-wenang, dan menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya risiko kekejaman skala besar, termasuk kekejaman bermotif etnis.”

Dewan mengingatkan Resolusi 2736 (2024) yang menuntut RSF untuk mencabut pengepungan El-Fasher dan menyerukan penghentian segera pertempuran serta langkah de-eskalasi di dalam dan sekitar kota tersebut. Para anggota “dengan tegas” mendesak RSF untuk melaksanakan sepenuhnya ketentuan resolusi tersebut.

Selain itu, Dewan Keamanan juga menyerukan agar semua pelaku pelanggaran dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. Mereka menuntut semua pihak yang berkonflik untuk melindungi warga sipil dan mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, termasuk menghormati serta melindungi personel kemanusiaan beserta tempat tinggal dan asetnya.

Baca Juga: Menilik RSF yang Lakukan Genosida di Sudan

“Para anggota Dewan Keamanan menyerukan kepada semua pihak yang berkonflik di Sudan untuk mengizinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan dengan cara yang konsisten dengan hukum internasional. Mereka menyerukan perlindungan warga sipil dan perjalanan yang aman bagi mereka yang mencoba melarikan diri dari kota tersebut,” bunyi pernyataan Dewan Keamanan.

Mereka juga menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah melanjutkan perundingan menuju gencatan senjata yang berkelanjutan dan proses politik yang inklusif serta dimiliki sepenuhnya oleh rakyat Sudan.

Dewan Keamanan PBB turut mendesak semua negara anggota untuk menahan diri dari campur tangan eksternal yang berpotensi memperburuk konflik dan ketidakstabilan di Sudan. Dalam pernyataan tegas, mereka menegaskan kembali “komitmen teguh” terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Sudan.

Baca Juga: 10 Negara Terbaru di Dunia, Ada Sudan Selatan dan Kosovo

“Dalam hal ini, Dewan Keamanan menegaskan kembali penolakannya terhadap pembentukan otoritas pemerintahan paralel di wilayah-wilayah yang dikuasai RSF,” tambah pernyataan tersebut.

RSF, yang merupakan kelompok paramiliter, diketahui tengah bertempur sengit dengan militer Sudan dan berhasil merebut kota El-Fasher pada Minggu lalu. Kota itu telah dikepung sejak Mei 2024. Sejumlah laporan lokal dan internasional menyebutkan adanya pembunuhan massal, pembersihan etnis secara sistematis, serta penyiksaan terhadap warga sipil oleh kelompok pemberontak di kota tersebut.

x|close