Ntvnews.id, Subang - Warga Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, dikejutkan dengan kemunculan gumpalan busa berwarna hitam yang beterbangan dan menutupi sebagian langit wilayah mereka, Senin, 28 Oktober 2025. Fenomena aneh tersebut terekam dalam sejumlah video warga dan dengan cepat menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman berdurasi sekitar 30 detik yang beredar, tampak busa pekat berwarna gelap melayang di udara, menempel di jalan, pepohonan, hingga atap rumah penduduk. Sejumlah warga mengaku busa itu mengeluarkan bau menyengat dan menyebabkan gatal pada kulit saat tersentuh.
“Awalnya kami kira itu asap kebakaran. Tapi pas didekati, ternyata busa hitam dan baunya seperti limbah pabrik,” ujar Rohim (45), warga Patokbeusi, saat ditemui Selasa, 28 Oktober 2025.
Fenomena ini memunculkan dugaan kuat bahwa busa hitam tersebut berasal dari limbah cair industri yang dibuang ke saluran air tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Dugaan ini diperkuat dengan keberadaan sejumlah pabrik di sekitar kawasan Patokbeusi yang bergerak di bidang kimia dan tekstil.
Baca Juga: Limbah Bekas Batu Bara Kini Bisa Dipakai untuk Pertanian, Diperkenalkan PLN
Menanggapi kejadian tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang langsung turun tangan melakukan penyelidikan. Kepala DLH Subang, Dedi Supriatna, mengatakan pihaknya sudah mengirim tim ke lokasi untuk mengambil sampel dan melakukan uji laboratorium.
“Kami sudah ambil sampel untuk diuji di laboratorium. Hasil analisisnya akan segera kami sampaikan setelah pemeriksaan selesai,” kata Dedi saat dikonfirmasi wartawan.
“Untuk sementara, kami imbau masyarakat agar tidak menyentuh busa itu dan tetap tenang menunggu hasil resmi.”
Fenomena “awan busa hitam” ini kembali menyoroti masalah pencemaran lingkungan yang kerap terjadi di wilayah industri Subang. Para pemerhati lingkungan menilai kejadian ini mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap pembuangan limbah pabrik.
“Kasus seperti ini terus berulang. Pengawasan terhadap industri masih sangat longgar, dan masyarakat lagi-lagi menjadi korban,” ujar Agus Purnomo, aktivis lingkungan dari Walhi Jawa Barat.
Pemerintah daerah diminta segera menindaklanjuti temuan tersebut dan memperketat kontrol terhadap perusahaan yang berpotensi mencemari lingkungan, agar insiden serupa tidak terus terulang.
Awan Busa Hitam di Subang (Instagram)