China Tegaskan Perkuat Kemitraan Strategis Regional Jelang KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 05:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kemenerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (17/2). Juru Bicara Kemenerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (17/2). (Antara)

Ntvnews.id, Beijing - Pemerintah China menegaskan pentingnya mempererat kemitraan serta memperkuat komitmen kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN.

"China dan negara-negara ASEAN merupakan tetangga dekat dengan visi yang serupa dan kepentingan yang saling terkait. Kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN terus menguat, memberikan stabilitas dan kepastian bagi perkembangan Asia dan dunia yang lebih luas," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dikutip dari Xinhua, Kamis, 23 Oktober 2-2025.

KTT ke-47 ASEAN yang bertema “Inklusivitas dan Keberlanjutan” dijadwalkan berlangsung pada 26–28 Oktober 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Baik China maupun ASEAN telah menjalin komunikasi antarpemimpin yang erat, memperkuat rasa saling percaya politik, dan memperkuat momentum pembangunan terpadu," tambah Guo Jiakun.

Guo juga menyampaikan bahwa China dan ASEAN telah merumuskan Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-China (2026–2030). Rencana tersebut diarahkan untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing guna memperkuat integrasi, ketahanan rantai industri dan pasokan, serta menandatangani protokol peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN 3.0.

Baca Juga: Donald Trump Pastikan Hadir di KTT ASEAN Malaysia untuk Bahas Perdamaian Asia

"Protokol tersebut akan memberikan dorongan lebih besar bagi integrasi ekonomi regional dan perdagangan global. Kelancaran operasional kereta China-Laos dan kereta cepat Jakarta-Bandung telah meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur tersebut," kata Guo Jiakun.

Selain sektor transportasi, kerja sama di bidang kecerdasan buatan dan ekonomi digital juga dinilai membuka peluang baru bagi pembangunan berbasis inovasi.

"Berbagai acara telah diselenggarakan dalam Tahun Pertukaran Antar-Masyarakat China-ASEAN, dan kerja sama di bidang pendidikan, kepemudaan, lembaga kajian, dan media telah membuahkan hasil yang bermanfaat," ungkap Guo Jiakun.

Sebagai bentuk dukungan terhadap mobilitas warga, China meluncurkan “visa ASEAN” bagi masyarakat negara-negara ASEAN serta kebijakan bebas visa penuh untuk warga Singapura, Thailand, Malaysia, dan Brunei, yang semakin mempermudah perjalanan lintas negara dan mempererat hubungan antarwarga.

"China dan ASEAN telah bekerja sama untuk perdamaian dan stabilitas regional. China dengan tegas mendukung sentralitas ASEAN dalam arsitektur regional dan menyelesaikan urusan internal ASEAN melalui 'ASEAN Way'," tegas Guo Jiakun.

Ia menambahkan bahwa China berkomitmen menangani perbedaan di Laut China Selatan secara bijak melalui dialog dan konsultasi dengan negara-negara terkait, sekaligus memperkuat implementasi Declaration of Conduct (DOC) dan mempercepat pembahasan Code of Conduct (COC).

Baca Juga: Rosan: Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin ASEAN untuk Tarik Investasi Global

"Di dunia yang berubah dengan cepat, semakin penting untuk terlibat dalam kerja sama dan fokus pada hasil yang saling menguntungkan. China akan tetap berkomitmen untuk membina lingkungan yang bersahabat, aman, saling menguntungkan, dan inklusif serta punya visi masa depan bersama di kawasan," ucap Guo Jiakun.

Meski demikian, Guo belum menyebutkan siapa pemimpin China yang akan menghadiri KTT ke-47 ASEAN.

"China sangat mementingkan hubungannya dengan ASEAN dan kerja sama Asia Timur, dan mendukung kepemimpinan bergilir Malaysia di ASEAN. Mengenai siapa yang akan hadir, kami akan menyampaikan informasi pada waktunya," jelas Guo Jiakun.

KTT ke-47 ASEAN akan meliputi lima pertemuan, termasuk antara pemimpin, menteri, dan pejabat senior ASEAN. Pembahasan akan berfokus pada isu ekonomi inklusif, keberlanjutan iklim dan energi bersih, serta pengembangan ekonomi digital regional.

Selain itu, hasil kesepakatan tingkat menteri mengenai integrasi jaringan listrik ASEAN juga akan dibahas, termasuk peluang pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai.

Pertemuan ini turut mengundang negara mitra dialog seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan India untuk memperkuat kerja sama lintas kawasan serta membahas sikap ASEAN terhadap perjanjian damai Gaza.

KTT ke-47 ASEAN juga akan menjadi tonggak sejarah dengan pengukuhan Timor-Leste sebagai anggota tetap ASEAN.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan hadir pada 26 Oktober 2025, tidak hanya mengikuti agenda ASEAN, tetapi juga menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian antara Kamboja dan Thailand.

x|close