Presiden Ramaphosa Ungkap Hubungan Afrika Selatan dan Indonesia Berakar Kuat Sejak 350 Tahun Lalu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 05:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan tatap muka (tête-à-tête) dengan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 22 Oktober 2025. ANTARA/Mentari Dwi Gayati Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan tatap muka (tête-à-tête) dengan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 22 Oktober 2025. ANTARA/Mentari Dwi Gayati (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa menegaskan bahwa hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia telah terjalin sejak ratusan tahun lalu dan menjadi fondasi kuat bagi kerja sama jangka panjang kedua negara.

"Hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah kita. Sebuah sejarah yang membentang hampir 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 ketika orang Indonesia pertama kali dibawa ke Afrika Selatan oleh penjajah Belanda pada saat itu," ujar Presiden Ramaphosa saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Presiden Ramaphosa menyebut kunjungan kenegaraan yang ia lakukan ke Indonesia sebagai momen penting dalam mempererat hubungan kedua negara, terutama dalam semangat solidaritas global selatan.

Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia atas peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, yang menurutnya merupakan momen bersejarah bagi rakyat Afrika Selatan. Saat itu, Afrika Selatan diwakili oleh dua tokoh besar, Moses Kotane dan Moulvi Cachalia.

Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran, Program MBG Dinilai Positif

Presiden Ramaphosa menilai Konferensi Asia-Afrika menjadi simbol perjuangan bangsa-bangsa untuk meraih kemerdekaan dan kesetaraan global.

"Saya menghadiri peringatan 50 tahun Konferensi Bandung pada tahun 2015, yang merupakan momen yang luar biasa, yang mempertemukan banyak pemimpin dari negara-negara nonblok di seluruh dunia," kata Ramaphosa.

Baca Juga: Diplomasi Kuliner Pertemuan Prabowo dan Presiden Ramaphosa di Istana Merdeka

Selain itu, Presiden Ramaphosa menyambut baik bergabungnya Indonesia sebagai anggota baru BRICS, yang menurutnya akan membuka peluang besar untuk memperluas kerja sama strategis di berbagai sektor.

Presiden Ramaphosa juga menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik, serta memperluas perdagangan antara kedua negara.

"Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara kita sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami berbicara tentang pentingnya membangun perekonomian yang lebih tangguh dan beragam antara kedua negara kita demi kepentingan rakyat di kedua negara, karena kita menghadapi tantangan geopolitik yang serupa," tegas Presiden Ramaphosa.

x|close