Menteri PU Targetkan 43 Jembatan Gantung Rampung Akhir 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 11:15
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta. (ANTARA/Aji Cakti) Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta. (ANTARA/Aji Cakti) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan 43 jembatan gantung dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat konektivitas masyarakat di berbagai daerah.

“Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data e-Monitoring Ditjen Bina Marga hingga awal Oktober 2025, progres pembangunan fisik dari 43 paket jembatan gantung tersebut telah mencapai 81 persen, dengan target seluruh proyek selesai tepat waktu pada akhir tahun ini.

Program pembangunan ini difokuskan untuk meningkatkan konektivitas masyarakat pedesaan, khususnya di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau karena terpisah oleh sungai, jurang, atau perbukitan. Setelah rampung, proyek ini diperkirakan akan memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 300 ribu warga, yang akan memiliki akses lebih aman dan efisien untuk beraktivitas setiap hari.

Baca Juga: Pembangunan Jembatan Gantung Desa Matakapore, Sumba Barat Daya : Membuka Akses, Menyatukan Harapan

Kementerian Pekerjaan Umum terus mendorong peningkatan konektivitas antarkampung, antardesa, hingga antarkecamatan melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan berupa jembatan gantung. Pada tahun anggaran 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah mengalokasikan Rp246,36 miliar untuk membiayai pembangunan 43 jembatan gantung di berbagai daerah di Indonesia.

Program ini juga menjadi bagian dari implementasi Strategi PU 608, yang mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mempercepat pemerataan pembangunan serta meningkatkan akses desa terhadap pusat-pusat ekonomi.

Strategi PU 608 berfokus pada tiga hal utama: menurunkan Rasio Modal-Output Inkremental (Incremental Capital Output Ratio/ICOR) menjadi di bawah 6, mendorong pengentasan kemiskinan hingga 0 persen, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun.

Melalui pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok desa, pemerintah berharap dapat memperkecil kesenjangan antarwilayah dan membuka peluang ekonomi baru di daerah terpencil.

Kementerian PU juga memastikan seluruh proses konstruksi dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, kualitas, serta ketahanan struktur terhadap kondisi alam sekitar. Desain jembatan disesuaikan dengan kontur wilayah setempat, menggunakan material kuat namun ringan agar mudah dirawat oleh masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.

(Sumber : Antara)

x|close