Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan bahwa program perhutanan sosial memiliki peranan penting dan strategis dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Perhutanan sosial mendukung swasembada pangan, (salah satunya) dengan mengoptimalkan area perhutanan sosial melalui agroforestri,” kata Menhut Raja Antoni dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.
Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan perhutanan sosial dapat menjadi bentuk kontribusi nyata sektor kehutanan terhadap ketahanan dan kemandirian pangan nasional. Menurutnya, langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai peningkatan swasembada pangan Indonesia.
“Dari total 8,3 juta hektare SK (Surat Keputusan) Perhutanan Sosial yang telah diterbitkan, terdapat potensi pengembangan pangan dengan agroforestri,” ujarnya.
Raja Antoni menilai, program tersebut menjadi penghubung antara pelestarian lingkungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Zulhas Minta Penguatan Tata Kelola Kawasan Swasembada Pangan, Hal Ini Jadi Prioritas
“Melalui pendekatan agroforestri dan pemanfaatan areal perhutanan sosial, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi dari hasil tanaman pangan seperti jagung, tetapi juga tetap menjaga kelestarian hutan yang menjadi penyangga kehidupan,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan juga turut mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, 8 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, serta Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
Selain penanaman jagung kuartal IV, agenda tersebut juga mencakup pelepasan hasil panen jagung kuartal III dan penebaran 80 ribu benih ikan nila.
(Sumber: Antara)