BGN Klarifikasi Kasus Siswa SMK Meninggal di Bandung Barat: Bukan dari MBG

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 16:54
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan paparan terkait perkembangan program Makan Bergizi Gratis dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Tangkapan layar - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan paparan terkait perkembangan program Makan Bergizi Gratis dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penjelasan terkait kasus seorang siswa di Bandung Barat yang meninggal dunia dan sebelumnya diduga akibat keracunan makanan.

"Itu kan sudah dijelaskan dari sana, bahwa itu tidak ada hubungan (dengan Makan Bergizi Gratis)," ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025.

Dadan menuturkan bahwa pihaknya telah membuka opsi untuk melakukan autopsi dengan persetujuan orang tua korban, namun keluarga tidak mengizinkan.

Baca Juga: Kepala BGN Akui Ada SPPG Tak Sterilisasi Alat Makan

"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tetapi orang tuanya kan tidak mengizinkan untuk autopsi. Jadi, kita serahkan ke pemerintah setempat yang menyampaikan ya," jelasnya.

Ia menambahkan, BGN terus memperkuat tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui penerbitan peraturan presiden (perpres) yang rencananya segera dirilis.

"Itu ada di perpres yang sedang akan ditangani," katanya.

Baca Juga: DPR Minta BGN Tunjuk Hidung Politikus yang Minta Jatah Dapur MBG

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Dinas Kesehatan Kecamatan Ngamprah dan puskesmas setempat telah memastikan bahwa insiden ini tidak berkaitan dengan program MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar, dalam laporan resmi Nomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P, menjelaskan kronologi kejadian. Korban, seorang siswa SMK, mengeluh pusing pada Senin, 29 September 2025, lalu muntah hingga lima kali, mengalami kejang, dan mengeluarkan busa dari mulut.

Siswa tersebut akhirnya meninggal pada Selasa, 30 September 2025. Sebelumnya, pada Jumat, 24 September 2025, ia sempat mengonsumsi makanan MBG. Namun, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asam lambung.

Sumber: ANTARA

x|close