Ntvnews.id, Gaza - Global Sumud Flotilla memulai perjalanan tahap akhir menuju Gaza dari Pulau Kreta, Yunani. Namun, armada itu mengakui mengalami "kemunduran besar" setelah salah satu kapal utamanya mengalami kerusakan mesin.
"Meskipun demikian, para peserta yang berada di atas kapal tetap tidak terpengaruh dan berkomitmen untuk melanjutkan misi," tulis pihak armada dalam pernyataan di media sosial, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 27 September 2025.
“Masing-masing dari mereka telah dipindahkan, mereka yang memiliki keahlian berlayar, keterampilan komunikasi, dan koordinasi diplomatik dipindahkan ke kapal baru - besar dan kecil - yang akan membawa mereka ke pantai Gaza. Pusat operasional armada tetap utuh," lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Perdamaian Palestina Bisa Terwujud Jika Keamanan Israel Juga Terjamin
Menurut Hassan Masoud, koresponden Al Jazeera, tambahan enam kapal Yunani diperkirakan akan bergabung dalam pelayaran tersebut.
Pada Kamis malam, penyelenggara menyampaikan armada kemungkinan akan tiba di Gaza dalam kurun waktu lima hingga delapan hari. Thiago Avila, salah satu panitia, menjelaskan bahwa Kreta adalah "pelabuhan aman" terakhir yang memberi kesempatan bagi peserta untuk pindah ke kru daratan. Namun, organisasi menegaskan melalui media sosial bahwa tidak ada satu pun peserta yang memilih mundur.
Baca Juga: Fadli Zon: Pidato Presiden Soal Palestina Jadi Langkah Membela Sejarah dan Kemanusiaan
Global Sumud Flotilla yang terdiri dari sekitar 50 kapal berlayar sejak awal bulan ini dengan tujuan menembus blokade Israel dan menyalurkan bantuan kemanusiaan, terutama pasokan medis, ke Jalur Gaza.
Dukungan juga datang dari sejumlah negara. Sebuah kapal perang Angkatan Laut Spanyol diberangkatkan pada Jumat pagi dari Pelabuhan Cartagena untuk memberikan perlindungan bagi armada tersebut di tengah adanya serangan drone terhadap beberapa kapal. Langkah ini diikuti Italia yang turut mengerahkan kapal perang untuk melindungi warganya yang ikut dalam misi, termasuk kapal dari Italia, Yunani, dan Tunisia.