Ntvnews.id, Jakarta - Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara bertemu dengan Wong Shi Ming, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura pada 9 September 2025 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, mereka mengenang perjalanan panjang persahabatan sejak masa muda sebagai perwira TNI, hingga kini berbuah manis menjadi jembatan diplomasi dan kerja sama antarnegara.
“Dunia ini kecil sekali. Kita terkoneksi. Saya tidak menyangka bisa duduk di sini, dan sangat terhormat diterima oleh sahabat saya yang kini seorang Menteri Koordinator yang dipercaya Presiden Prabowo,” ujar Wong Shi Ming dalam keterangannya, Rabu 17 September 2025.
Semua berawal pada tahun 2007. Menteri Iftitah yang saat itu berpangkat Komandan Letnan Satu masih aktif menjadi prajurit TNI dan bertugas di Lebanon, beliau sempat berdiskusi dengan Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan sejumlah perwira muda lainnya.
Baca juga: Perjuangan Warga Selaparang Dapatkan Air Bersih Jadi Sorotan Mentrans Iftitah
Topik pembicaraannya sederhana; bagaimana Singapura menyiapkan perwira mudanya melalui jalur Fast Track.
Program itu memungkinkan perwira berprestasi melanjutkan pendidikan di kampus terbaik dunia, tidak hanya belajar strategi militer, tetapi juga ilmu non-militer, dengan begitu wawasan generasi mudanya luas, siap menghadapi dunia.
Hasilnya terasa, sahabatnya Chan Chun Sing yang masih berusia 32 tahun sudah Kolonel dan menjabat Atase Militer di Jakarta. Sekarang Karir Chan makin melejit, menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menko Pelayanan Publik Singapura.
“Kami saat itu sama-sama sepakat, TNI pun harus berani membuat lompatan dengan cara membangun kompetensi melalui pendidikan dan penugasan,” kenang Menteri Iftitah.
Sambil mengingat kenangan yang sangat berharga, di tahun 2016, Menteri Iftitah kembali dipertemukan dengan sahabatnya saat pendidikan di Amerika, Mayor Luke, seorang perwira Singapura lulusan Cornell University. Persahabatan mereka terjalin erat sejak sama-sama aktif di kegiatan kampus di Amerika.
Luke masih mengingat keputusan Menteri Iftitah saat itu untuk menolak gelar lulusan terbaik di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Amerika Serikat (Sesko AS).
Karena memilih jalur lain untuk mengabdikan dirinya kepada negara bukan sepanjang karir di dunia militer, tapi bisa jadi pengusaha dan berpolitik.
“Dulu saya menahanmu agar tidak pensiun. Tapi sekarang saya tahu keputusanmu tepat,” kata Luke, yang kini menjabat Kolonel dan Wakil Asisten Logistik Kasad Singapura, saat berkunjung ke Indonesia pekan lalu.
Baca juga: Efisiensi dan Cegah Kebocoran Anggaran, Mentrans Iftitah Lantik Sekjen Baru dari Kemenkeu
Dengan detail, Menteri Iftitah juga menerangkan kisah ini berlanjut pada 2017, ketika Luke datang bersama rekannya, Wong Shi Ming. Kala itu mereka hanya sempat berbincang ringan di sebuah kedai kopi di Jakarta.
Kini, Wong sudah menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, sementara Menko AHY dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Suasana cair ketika Menko AHY bercanda mengenang masa sekolah di Amerika. Saat itu Wong menjadi lulusan terbaik Sesko AS, sementara Menko AHY menempati posisi kedua.
“The best harus tetap stay di Army. Second best boleh pensiun dan berkarier di luar Army,” ucap AHY disambut tawa terbahak bersama yang hadir saat itu dalam pertemuan.
Percakapan mereka tak hanya berhenti pada nostalgia. Dari rencana latihan gabungan Tentara Cadangan Indonesia–Singapura hingga peluang investasi, semua dibicarakan dengan penuh keterbukaan.
“Bagi saya, inilah bukti bahwa persahabatan antarperwira muda bisa berubah menjadi jembatan strategis antarnegara,” ujar Menteri Iftitah.
Menurutnya, semua pertemuan ini adalah pengingat bahwa perjalanan hidup penuh kejutan.
“Manusia boleh merancang rencana, tapi pada akhirnya, Tuhan yang menentukan jalannya,” ucap Menteri Iftitah.
Baca juga: Menko AHY Tegaskan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Harus Tuntas dan Permanen
Persahabatan yang terjalin sejak bangku pendidikan militer, kini tumbuh menjadi hubungan diplomasi yang menguatkan ikatan Indonesia–Singapura. Sebuah kisah yang membuktikan bahwa ikatan personal dapat memberi makna besar bagi masa depan bangsa.
Persahabatan Menko AHY, Menteri Iftitah, Chan, Wong, Luke, dan perwira lain dari Singapura menunjukkan satu hal: hubungan antarindividu dapat melahirkan kerja sama antarbangsa.
Dari meja kopi di Jakarta, ruang kelas di Amerika, hingga pertemuan resmi di kementerian, mereka membuktikan bahwa diplomasi bisa berangkat dari ikatan personal yang tulus.
Pada akhirnya, cerita ini bukan hanya tentang karier militer atau jabatan penting, melainkan tentang nilai universal: sahabat sejati bisa menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antarnegara.
“Di penghujung pertemuan itu, saya hanya bersyukur dalam hati, atas amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto. Kita tahu, beliau juga sangat memberi perhatian pada pembinaan generasi muda Indonesia,” pungkasnya.