Menko AHY Tegaskan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Harus Tuntas dan Permanen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Sep 2025, 23:00
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menko Agus Harimurti Yudhoyono memimpin rapat koordinasi evaluasi implementasi Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang normalisasi Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dan pembangunan pulau terluar Pulau Enggano, di Bengkulu, Selasa. (16/09/2025) Menko Agus Harimurti Yudhoyono memimpin rapat koordinasi evaluasi implementasi Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang normalisasi Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dan pembangunan pulau terluar Pulau Enggano, di Bengkulu, Selasa. (16/09/2025) (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai di Provinsi Bengkulu harus selesai secara tuntas dan bersifat permanen.

"Bukan hanya normalisasi tapi merevitalisasi pelabuhan. Ini pelabuhan utama yang sangat strategis bagi Bengkulu yang bisa menghadirkan nilai atau menghadirkan ekonomi yang signifikan. Oleh karenanya kita harus tuntaskan secara lebih permanen dan tentunya lebih berkelanjutan," kata Menko Agus Harimurti Yudhoyono di Bengkulu, Selasa, 16 September 2025.

AHY menjelaskan, kondisi Pelabuhan Pulau Baai pada 1985 sangat berbeda dengan kondisi pada 2025. Pada awal 2025, alur pelabuhan tertutup, sehingga aktivitas pelabuhan sempat berhenti dan berdampak pada perekonomian masyarakat Bengkulu.

Baca Juga: Menko AHY: Heli Expo Asia 2025 Bisa Dorong Potensi Ekonomi Baru

Selain itu, dinding dermaga Pelabuhan Pulau Baai jebol sepanjang lebih dari satu kilometer, sementara wilayah jebakan pasir di samping pintu alur telah membentuk pulau baru akibat sedimentasi pasir.

"Kita membedakan atau membandingkan peta 1985 dengan peta 2025 memang sangat berbeda. Oleh karena itu kami sepak selain kita melakukan pengerukan agar lancar lagi kapal keluar dan masuk, sekaligus ada wilayah yang abrasi, sudah tidak ada lagi (dinding dermaga di lokasi abrasi), sudah air laut semua. Nah ini perlu kita normalisasi garis pantainya," jelas AHY.

Pemerintah pusat dan daerah juga berupaya mencegah sumbatan atau pendangkalan seperti yang terjadi antara Maret hingga Juni 2025 agar tidak terulang.

Baca Juga: Menko AHY Tegaskan Penertiban Truk ODOL Tak Ganggu Ekonomi

"Dan ke depan kita pastikan kalau itu bisa dijaga maka tidak ada juga masalah bagi masyarakat, dan juga di Pulau Enggano untuk bisa memasarkan hasil bumi dan hasil lautnya untuk dijual ke Bengkulu, ke masyarakat yang ada di sini," tambah AHY.

Optimalisasi Pelabuhan Pulau Baai diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Bengkulu, termasuk penduduk di pulau terluar Indonesia, Pulau Enggano.

"Dengan demikian masyarakat Enggano yang merupakan salah satu pulau terluar garda terdepan republik karena langsung berhadapan dengan Samudera India ini jadi tidak merasa terabaikan dan juga dapat selalu meningkatkan ekonominya setelah kesejahteraannya," ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close