Ntvnews.id, Madrid - Aksi penolakan terhadap tim balap asal Israel, Israel-Premier Tech, terjadi dalam ajang bergengsi La Vuelta a Espana 2025. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyampaikan kebanggaannya atas aksi tersebut.
"Pengakuan dan rasa hormat penuhnya kepada para atlet, tetapi juga kekaguman kami kepada orang-orang seperti Spanyol yang bergerak untuk tujuan yang adil, seperti Palestina," kata Pedro Sanchez dilansir dari AFP, Senin, 15 September 2025.
"Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan, sebuah contoh bagi komunitas internasional di mana Spanyol melihat langkah maju dalam membela hak asasi manusia," lanjutnya.
Sejumlah anggota pemerintahan sayap kiri di Spanyol juga secara terbuka menyatakan dukungan terhadap aksi pro-Palestina tersebut. Spanyol sendiri diketahui menjadi salah satu negara yang mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga: Fakta Mengerikan Kebakaran Hutan Melanda Spanyol, Ribuan Orang Terpaksa Dievakuasi
Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang meningkatkan pengamanan untuk balapan terakhir yang digelar di Madrid. Otoritas Spanyol mengerahkan 1.100 personel kepolisian guna memastikan keamanan jalannya perlombaan.
La Vuelta a Espana 2025 merupakan lomba sepeda internasional yang berlangsung selama tiga pekan, melintasi Italia, Prancis, Andorra, hingga Spanyol. Perlombaan dimulai dari Turin pada 23 Agustus dan dijadwalkan berakhir di Madrid pada 14 September.
Salah satu insiden menonjol terjadi pada etape ke-11 di Bilbao, Spanyol, pada Rabu, 3 September 2025 Puluhan massa pro-Palestina melakukan aksi demonstrasi di dekat garis finis sambil membawa bendera Palestina dan berusaha mendesak pagar pembatas. Akibatnya, etape tersebut tidak dapat diselesaikan secara penuh dan berakhir tanpa pemenang.