Ntvnews.id, Muaro Jambi - Pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menyampaikan bahwa jalur tol yang menghubungkan Jambi hingga Lampung ditargetkan dapat tersambung sepenuhnya pada tahun 2028.
“Pembangunan interkoneksi ini sudah dirancang sejak lama, mulai terlihat perkembangannya. Termasuk hari ini kita meresmikan tol di Jambi (Tempino–Sp Ness),” ujar Wakil Ketua BAKN DPR RI, Herman Khairon, di Jambi, Minggu, 17 September 2025.
Herman menuturkan, perjuangan menghadirkan Tol Trans Sumatera bukanlah hal yang sederhana. Menurutnya, dibutuhkan komitmen serta kesungguhan dari berbagai pihak untuk mengawal program tersebut, terutama dalam hal penyertaan modal yang menjadi dasar pembangunan jalan bebas hambatan.
Dengan diresmikannya Pintu Tol Simpang Ness, masyarakat kini dapat menggunakan dua gerbang tol yang tersedia di wilayah Jambi sebagai alternatif untuk menghindari kemacetan di Kota Jambi.
Baca Juga: Hore! Tol Batejem Jambi Sepanjang 18 Kilometer Dioperasikan Tanpa Tarif
Lebih lanjut, Herman menekankan bahwa BAKN DPR RI terus mendorong percepatan pembangunan ruas tol Jambi–Palembang. Apabila jalur ini rampung, masyarakat bisa menikmati konektivitas jalan tol dari Jambi hingga Lampung.
Tol Trans Sumatera diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan bagi angkutan orang, barang, maupun jasa. Dengan demikian, keberadaannya diyakini bisa meningkatkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan Sumatera.
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol memerlukan pembiayaan besar melalui skema penyertaan modal negara. Ke depan, proyek strategis tersebut akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.
Saat ini, DPR RI tengah merumuskan strategi serta mekanisme bersama Danantara untuk mendukung pembiayaan pembangunan Tol Trans Sumatera. Herman berharap, keterlibatan Danantara dapat mempercepat terwujudnya proyek tersebut, termasuk pada ruas Jambi–Rengat.
Baca Juga: Kecelakaan di Terowongan Tol Cisumdawu, Minibus Ringsek
Selain itu, pemerintah dan DPR RI juga masih menunggu kejelasan terkait rencana penggabungan tiga perusahaan BUMN konstruksi, yaitu Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya, guna menangani proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan jalan tol.
“Masih menunggu bagaimana penggabungan unit usaha itu dulu, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Bakri, menambahkan bahwa pembangunan ruas Tol Jambi–Rengat terus diperjuangkan. Ia mengakui hambatan yang ada masih seputar keterbatasan anggaran serta proses pembebasan lahan.
Ke depan, dengan adanya dukungan dari Danantara, Bakri optimistis pembangunan jalan tol bisa dilanjutkan, sehingga infrastruktur semakin berkembang dan mendorong terbentuknya pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
“Kita berharap Danantara bisa membiayai tol ini (Jambi-Rengat). Kita upayakan untuk diteruskan,” katanya.
(Sumber: Antara)