Ntvnews.id, Pekanbaru - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab kematian seekor gajah sumatera bernama Tari di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.
Kepala Subdit IV Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Nasrudin membenarkan langkah tersebut. “Anggota saat ini sedang di TKP (Tempat Kejadian Perkara) bekerja sama dengan orang dari TNTN, terkait kematian gajah ini. Masih proses penyelidikan,” ujarnya di Pekanbaru, Rabu.
Hingga kini penyebab kematian satwa dilindungi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, dugaan sementara mengarah pada kemungkinan adanya tindakan peracunan. “Terkait kemungkinan diracun sedang dalam penyelidikan, nanti akan ada disampaikan,” tambah Nasrudin.
Baca Juga: Anak Gajah 'Tari' Mati Mendadak di TN Tesso Nilo Riau
Menhut Raja Juli Antoni (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat membahas Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di Jakarta, Kamis (7/8/2025). (ANTARA)
Sehari sebelum ditemukan mati, Selasa 9 September 2025, Tari diketahui dalam kondisi sehat, aktif bermain, serta memiliki nafsu makan normal, meski frekuensi menyusunya sedikit berkurang. Namun pada Rabu sekitar pukul 08.00 WIB, pawang yang bertugas menemukan Tari terbaring tanpa gerakan.
Dokter hewan bernama Teguh segera melakukan pemeriksaan awal dan tidak menemukan tanda-tanda luka atau trauma pada tubuh gajah, meski perut terlihat agak membesar. Nekropsi kemudian dilakukan, dan sejumlah sampel organ diambil untuk diuji lebih lanjut di laboratorium di Bogor.
Gajah Tari lahir pada 31 Agustus 2023 dari induknya bernama Lisa dengan gajah liar, sehingga saat ditemukan mati usianya baru 2 tahun 10 hari. (Sumber : Antara)