Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meresmikan Halte Transjakarta Senen Sentral yang telah berganti nama menjadi Halte Transjakarta Jaga Jakarta, usai direnovasi hanya dalam waktu satu minggu setelah mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa.
“Pada hari ini, saya meresmikan halte baru, yaitu yang dulunya dinamakan Senen Sentral menjadi Halte Transjakarta Jaga Jakarta,” kata Pramono saat dijumpai di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 September 2025.
Seperti diketahui, halte tersebut merupakan salah satu fasilitas umum yang mengalami kerusakan saat berlangsungnya unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Terima Prominent Award Prof Deby Vinski Gunakan Gaun Vintage Kate Middleton
Namun, Pramono menginstruksikan agar halte tersebut segera direnovasi. Dalam waktu satu minggu, renovasi halte tersebut rampung dan kini resmi beroperasi kembali.
Dia menjelaskan nama halte tersebut diganti sebagai pengingat agar kejadian perusakan fasilitas umum tidak kembali terulang.
Selain itu, dia juga ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kota Jakarta, salah satunya dengan menjaga fasilitas umum yang ada.
“Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat secara sepenuhnya,” ujar Pramono.
Baca Juga: Komisi III DPR Fit and Proper Test Calon Hakim Agung
Dia pun mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan gotong-royong seluruh masyarakat Jakarta dalam membangun kembali halte tersebut dan mengaku bersyukur dalam waktu sepekan, halte itu sudah dapat kembali beroperasi.
Tak hanya Halte Jaga Jakarta, Halte Senen Toyota Rangga yang letaknya tak jauh dari lokasi tersebut juga telah selesai direnovasi dan sudah bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
Halte Senen Sentral sebelumnya menjadi salah satu halte yang dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab saat berlangsungnya unjuk rasa di Jakarta pada 29 Agustus 2025.
Berdasarkan data Transjakarta, terdapat 22 halte Transjakarta, baik Bus Rapid Transit (BRT/jalur khusus) maupun non-BRT, serta satu pintu tol yang rusak imbas unjuk rasa tersebut.
Dari keseluruhan halte itu, enam halte Transjakarta di antaranya dibakar dan dijarah, kemudian 16 halte lainnya dirusak dan menjadi sasaran vandalisme oknum tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Fakta Mengerikan Bus Pariwisata ALS Alami Kecelakaan di Tol Padang–Sicincin, Dua Tewas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memperbaiki seluruh halte yang terdampak itu sejak 30 Agustus 2025 dan menargetkan rampung maksimal pada 9 September 2025.
(Sumber: Antara)