Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan halte-halte Transjakarta yang terbakar akibat unjuk rasa pekan lalu, termasuk Halte Senayan dan Polda Metro Jaya, ditargetkan kembali berfungsi dalam waktu kurang dari tujuh hari agar masyarakat bisa segera menggunakannya.
“Target saya, sebelum 7 hari sudah bisa fungsional,” ucap Dody ketika meninjau Halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 2 September 2025.
Dody menegaskan bahwa pemerintah berusaha memperbaiki halte Transjakarta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, menimbang banyaknya masyarakat yang menggunakan halte tersebut.
Baca Juga: BAZNAS RI Bersama Mishr Al Kheir Kirim 10 Truk Paket Bantuan ke Gaza
Dalam kurang dari sepekan, tutur Dody, setidaknya secara fungsi, halte Transjakarta yang terbakar seperti halte Senayan dan Polda Metro Jaya dapat melayani masyarakat, utamanya yang bekerja di kawasan SCBD.
“Mungkin karena rusaknya sebegini parah, mungkin kami akan berusaha bisa fungsional dulu dalam tempo waktu secepat-cepatnya,” ujar Dody.
Terkait dengan perbaikan fisik Transjakarta, Dody menyampaikan akan dilakukan uji terlebih dahulu untuk melihat kelayakan struktur halte.
Apabila tes menunjukkan kerusakan struktur halte mengharuskan pemerintah untuk membangun ulang, maka kemungkinan dibutuhkan waktu berbulan-bulan.
Baca Juga: Komnas HAM Sebut Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Tabrak Ojol
“Nanti dicek secara detail apakah setelah dibakar total begini, masih layak untuk dipakai ulang atau tidak. Kalau tidak layak dipakai ulang, ya kami robohkan. Kami bangun ulang,” kata dia.
Sebelumnya, Dody mencatat total kerugian dari rangkaian unjuk rasa di seluruh Indonesia sekitar Rp900 miliar, dengan estimasi kerugian tertinggi tercatat di Jawa Timur.
Hal tersebut menyusul gelombang unjuk rasa besar-besaran berlangsung di berbagai kota di Indonesia setelah wafatnya Affan Kurniawan pada Kamis, 28 Agustus 2025. Presiden Prabowo Subianto menyerukan supaya masyarakat tetap tenang dan percaya kepada pemerintah.
Di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar, terdapat aksi pembakaran fasilitas umum seperti gerbang tol, halte, gedung pemerintahan, hingga cagar budaya.
Baca Juga: Warga Solok Digegerkan Jasad Pemuda Gantung Diri Usai Kembali dari Jakarta
(Sumber: Antara)