Mengenang Arif Budimanta, Intelektual PDIP yang Perjuangkan Ekonomi Pancasila

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Sep 2025, 09:05
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arif Budimanta Arif Budimanta (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepergian ekonom dan politisi Dr. Arif Budimanta meninggalkan duka mendalam bagi dunia akademik, politik, dan sosial Indonesia. Seniornya di Institut Pertanian Bogor (IPB), Ekonom Senior Indef sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, memberikan catatan khusus atas perjalanan hidup dan pemikiran almarhum. Menurut Didik, Arif dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai bidang.

"Dr Arif Budimanta adalah aktivis, akademisi dan politisi, yang berkiprah di PDIP. Pernah menjadi anggota DPR 2009–2014 dan menekuni think tank dari PDIP, yaitu Megawati Institut. Arif adalah adik kelas saya di IPB dan kepergiannya terlalu cepat karena masih muda usia. Tetapi takdir tidak bisa kita tolak sehingga kita ikhlas melepas kepergiannya," ungkap Prof Didik.

Arif Budimanta meninggalkan jejak pemikiran yang luas melalui buku dan artikel di media massa nasional, mulai dari Kompas, Bisnis Indonesia, hingga DetikFinance. Tulisan-tulisannya fokus pada isu ketimpangan, UMKM, investasi, hingga keberlanjutan pembangunan.

Baca JugaMantan Staf Jokowi Arif Budimanta Meninggal Dunia

Prof Didik J Rachbini <b>(Instagram)</b> Prof Didik J Rachbini (Instagram)

Salah satu karya pentingnya adalah “Pancasilanomics: Ekonomi Pancasila dalam Gerak” (2019), yang menegaskan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menjadi dasar sistem ekonomi yang adil, inklusif, dan berdaulat. Arif juga menulis “Arsitektur Ekonomi Indonesia”, yang mengkritisi arah pembangunan yang terlalu liberal, sembari menawarkan desain ekonomi berbasis Pasal 33 UUD 1945.

Meski berada di bawah naungan PDI-Perjuangan, Didik menilai Arif bukan bagian dari lingkaran inti Megawati Soekarnoputri. Namun, kontribusinya tetap besar melalui peran sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute sejak 2008.

"Dalam kapasitas intelektualitas seperti ini, ia aktif menyampaikan pemikiran-pemikiran ekonomi serta menginisiasi diskusi penting, termasuk meluncurkan gagasan seperti Pancasilanomics untuk memperkuat ekonomi berbasis nilai-nilai Pancasila," jelas Didik.

Saat menjabat Anggota DPR RI periode 2009–2014, Arif dikenal menginisiasi “gerakan sunyi” untuk menghidupkan ekonomi konstitusi. Ia bersama koleganya memperjuangkan agar indikator kesejahteraan rakyat menjadi tujuan utama, bukan sekadar mengejar pertumbuhan ekonomi.

"Arif dikenal karena menginisiasi kaukus ini, yang bertujuan memasukkan indikator kesejahteraan masyarakat ke dalam proses penyusunan APBN, bekerja sama dengan lintas fraksi," ujar Didik.

Baca Juga: Profil Arif Budimanta, Mantan Anggota DPR RI yang Meninggal Dunia

Arif Budimanta <b>(Antara)</b> Arif Budimanta (Antara)

Selain berkiprah di politik, Arif juga berperan aktif dalam dunia pendidikan. Ia tercatat sebagai pengurus Yayasan Wakaf Paramadina, yang menaungi Universitas Paramadina. Di sana, ia turut mendorong diskursus publik serta menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan publik dan ekonomi politik.

Bagi Didik J. Rachbini, kepergian Arif Budimanta bukan hanya kehilangan pribadi, tetapi juga kehilangan besar bagi bangsa. Sosoknya akan dikenang sebagai intelektual yang teguh memperjuangkan ekonomi berlandaskan Pancasila dan konstitusi.

x|close