Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh desa. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Regional KAHMI se-Papua, Maluku, dan Maluku Utara yang sekaligus memperingati HUT KAHMI 2025 di Kota Ternate, dalam momen dialog kebangsaan.
Riza Patria memaparkan bahwa desa adalah benteng pertama bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan global. Tantangan-tantangan tersebut meliputi geopolitik multipolar yang berdampak pada pangan, energi, dan stabilitas kawasan. Selain itu, krisis iklim yang memengaruhi petani, nelayan, dan masyarakat desa di pegunungan maupun pesisir.
“Desa juga menghadapi ancaman non-tradisional seperti pandemi, radikalisme, narkoba, dan kejahatan siber. Disrupsi Artificial Intelligence (AI) juga bisa memperlebar jurang kesenjangan jika desa tidak segera masuk ke ekosistem digital,” ujar Riza Patria.
Meski menghadapi tantangan, Wamendes menekankan bahwa desa menyimpan jawaban bagi masa depan Indonesia. Desa dapat menjadi garda ketahanan pangan, mandiri energi melalui sumber terbarukan, pusat peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan, serta desa digital yang siap bersaing di era AI.
Dalam kesempatan tersebut, Riza Patria menegaskan bahwa konsolidasi KAHMI harus sejalan dengan konsolidasi desa.
“KAHMI sebagai motor intelektual bangsa memiliki peran strategis dalam memperkuat kolaborasi pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha, media, NGO, hingga sektor teknologi untuk mendampingi desa-desa di seluruh Indonesia,” pungkasnya.