Ntvnews.id, Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman, angkat bicara terkait beredarnya isu adanya anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang ditangkap oleh Brimob Polri.
"Nah, itu keabsahannya juga saya masih belum monitor ya. Apakah itu benar apa tidaknya walaupun memang ada yang ditangkap,” kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 4 September 2025.
Dudung menegaskan, dunia intelijen memang bekerja dengan cara yang berbeda, tetapi bukan berarti TNI memiliki tujuan lain di balik situasi ini.
"Tapi memang dunia intelijen seperti itu biasanya. Tetapi pasti ada tujuan-tujuan tertentu. Yang jelas pasti pihak TNI tidak mungkin akan ada tujuan-tujuan lain,” ujarnya.
Baca Juga: TNI: Pam Swakarsa Saat Ini Tidak Lagi Bermuatan Politik
Ia menekankan, peran intelijen justru untuk mengantisipasi dan memahami situasi di lapangan.
"Yang jelas bagaimana untuk memonitor situasi di lapangan sehingga bagaimana langkah-langkah ke depan TNI apabila diminta bantuan oleh kepolisian mereka sudah tahu,” jelasnya.
Dudung juga mengaitkan hal itu dengan aktivitas kelompok intelijen yang bisa menyusup ke berbagai pihak.
"Nah, itulah informasi-informasi itu mungkin dari kelompok intelijen yang bisa masuk ke dalam,” katanya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apakah benar ada anggota BAIS yang ditangkap, Dudung kembali menegaskan belum mengetahui kebenarannya.
Baca Juga: DPR Imbau Masyarakat Tak Perlu Resah soal Pam Swakarsa, TNI Pastikan Tak Politis
"Ya, sampai sekarang saya belum tahu. Kemarin Wakil Panglima kalau tidak salah sudah memberikan pernyataan. Pernyataan dari pihak TNI sendiri sampai sekarang saya belum tahu,” ucapnya.
Ia pun menolak berspekulasi lebih jauh terkait tudingan tersebut. Menurutnya, informasi valid hanya bisa diperoleh dari pernyataan resmi TNI. Dudung menambahkan, saat ini TNI masih bertugas membantu kepolisian menjaga keamanan.
salah satu akun mengunggah foto pria yang disebut sebagai anggota Bais TNI. Dalam foto itu, pria yang disebut sebagai anggota BAIS TNI tampak diamankan polisi.
Sebelumnya, beredar unggahan itu menyertakan foto kartu tanda anggota Bais TNI yang disebut dibawa oleh pria itu. Penangkapan disebut dilakukan di daerah Pejompongan, Jakarta, pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Mabes TNI kemudian merespons hal itu. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah mengatakan narasi tersebut tidak benar.
"Kami sangat menyayangkan framing berita negatif yang beredar. Menindaklanjuti hal tersebut, perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam peristiwa tersebut, itu narasi bohong dan menyesatkan," ujar Freddy.